Bisnis.com, JAKARTA – Pasar ruang kerja bersama atau coworking space diprediksi terus bertumbuh di tengah perlambatan bisnis properti.
Berdasarkan catatan Colliers International Indonesia, pada kuartal kedua pasar properti diproyeksikan akan mengalami perlambatan dan akan mulai menggeliat pascalebaran pada Juni atau akan begerak masif di kuartal ketiga dan keempat 2019. Namun pasar co-working space akan terus tumbuh.
Director Colliers Indonesia, Steve Atherton mengatakan meskipun pasar properti akan mengalami perlambatan, pasar perkantoran akan memiliki banyak pasokan baru hingga berdampak pada turunnya tarif sewa serta penawaran yang bagus untuk para penyewa.
"Sektor teknologi dan co-working telah memperlihatkan pertumbuhan yang baik, namun, sektor di luar coworking perlahan akan melambat. tetapi meskipun mengalami perlambatan kami berharap sektor co-working space akan berlanjut untuk terus membentuk pasar perkantoran untuk end-user serta start-up," tuturnya berdasarkan siaran resmi Selasa (24/4/2019).
Steve melanjutkan, Selain lingkungan kerja yang menyenangkan, co-working space memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan menggunakan kantor.
Penyewa akan mendapatkan lingkungan kerja yang menyenangkan, fasilitas yang lebih baik, tata cara persyaratan sewa yang sederhana dan fleksibilitas serta dengan mudah mengukur ruang yang diinginkan.
Baca Juga
Menurutnya, pertumbuhan pasar co-working space kini semakin pesat. Banyak perusahaan yang memilih co-working space untuk menghilangkan biaya sewa yang tinggi untuk menekan biaya pengeluaran pada bisnis mereka.
"Ini adalah industri yang terus berkembang dan kami percaya ini adalah tren yang akan terus ada. Investor lokal di Indonesia tetap mencari peluang serta pengembang asing akan tetap terus berinvestasi tetapi sebagian besar bergerak ke segmen pasar yang dianggap lebih aman, seperti pengembangan perumahan dengan biaya rendah dan apartemen untuk para masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.