Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres Relatif Aman, Bisnis Properti Segera Membaik

Kalangan pengembang yakin bisnis properti akan membaik setelah relatif amannya pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan presiden Rabu (17/4/2019).
/Bisnis-Felix Jody Kinarwan
/Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pengembang yakin bisnis properti akan membaik setelah relatif amannya pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan presiden Rabu (17/4/2019).

Presiden Trinity Land Tbk. Ishak Chandra optimistis terhadap pergerakan pasar properti di pemerintahan baru nantinya. Menurutnya, perkembangan pasar akan mengalami adaptasi sekitar  3-6 bulan dan kemudian akan bertumbuh kembali. Ishak menyebutkan hal tersebut sudah menjadi siklus empat tahunan setiap pemilihan presiden.

"Siapapun presidennya, setelah pemilihan umum ini pertumbuhan properti akan menurun karena adaptasi tetapi setelah 6 bulan, pasar properti akan bertumbuh setelah masyarakat merasakan confident level untuk berinvestasi, apalagi presiden yang terpilih sesuai dengan keinginan pasar pasti akan lebih cepat pertumbuhannya, kita bisa lihat perkembangannya hingga 2022" tuturnya pada Bisnis, Rabu (17/4/2019).

Menurutnya, pasar properti yang tidak akan mengalami penurunan ini akan terus bertumbuh meskipun lambat. Lanjutnya, pascapemilu investor kelas atas akan segera menguasai pasar karena telah mempersiapkan berbagai program dan investasi selanjutnya.

Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan memproyeksikan akan adanya peningkatan pengguna KPR yang melejit setelah pelaksanaan pemilihan umum atau pada kuartal ketiga 2019

“Hal ini menunjukkan bahwa resep yang telah dijalankan oleh pemerintah berupa program-program pelonggaran LTV, FLPP, serta model pembiayaan lainnya berdampak signifikan pada 6 bulan terakhir,” ujarnya belum lama ini.

Ike melanjutkan, pengguna KPR baru akan naik pasca-Pemilu, bulan Ramadhan, dan musim lebaran. Menurutnya dalam fase tersebut masyarakat cenderung akan lebih memprioritaskan dana untuk penggunaan konsumtif.

Tahun lalu nilai kredit KPR tertinggi pada akhir kuartal ketiga 2018 yaitu sebesar 13,18 persen atau naik 55,2 triliun secara tahunan. Hal ini menjadi acuan bahwa resep yang telah dicanangkan pemerintah memang membawa dampak positif terhadap pasar.

Beberapa pengembang juga mengakui adanya peningkatan penggunaan KPR dari tahun ke tahun. Seperti Corporate Secretary Intiland Development Tbk. Theresia Rustandi yang menyatakan pengguna KPR dalam proyek Intiland di tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.

Pada 2019, pengguna KPR dalam proyek Intiland mencapai 70 persen, pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan pada 2018 yang hanya mencapai 57 persen, serta pada 2017 pengguna KPR hanya mencapai 52 persen.

“Secara mayoritas, effort yang diusahakan pemerintah itu sudah cukup membantu secara umum untuk masyarakat di Indonesia,” ujar Thresia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Putri Salsabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper