Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Pengangguran di Turki Melonjak ke Level Tertinggi Satu Dekade

Dampak krisis mata uang yang dialami Turki tahun lalu telah membebani para pekerjanya. Tingkat pengangguran di negeri ini pun melonjak ke level tertingginya dalam hampir satu dekade. 

Bisnis.com, JAKARTA – Dampak krisis mata uang yang dialami Turki tahun lalu telah membebani para pekerjanya. Tingkat pengangguran di negeri ini pun melonjak ke level tertingginya dalam hampir satu dekade. 

Menurut data resmi yang dirilis hari ini, Senin (15/4/2019), tingkat pengangguran di Turki melonjak menjadi 14,7 persen pada periode Desember-Februari, level tertinggi dalam hampir satu dekade.

Level tersebut lebih tinggi dari 13,5 persen yang tercatat pada periode tiga bulan sebelumnya yang berakhir pada Januari serta mencakup lonjakan tingkat pengangguran kaum muda yang mencapai level tertinggi sejak setidaknya tahun 2005.

Sepanjang periode tiga bulan yang berakhir pada Februari 2019, tingkat pengangguran di antara warga berusia 15-24 tahun naik menjadi 26,7 persen, level tertinggi sepanjang pelaporan data ini yang dimulai pada 2005.

Tingkat pengangguran secara keseluruhan terakhir mencapai level 14,7 persen pada periode Februari-April 2009.

Sementara itu, ekonomi Turki berkontraksi lebih tajam dari perkiraan angka sebesar 3 persen pada kuartal keempat 2018. Ini merupakan kinerja terburuknya dalam hampir satu dekade sekaligus mengindikasikan bahwa pelemahan lira sebesar hampir 30 persen tahun lalu telah membawa ekonomi negara ini ke dalam resesi.

Di sisi lain, baik Presiden Tayyip Erdogan dan Menteri Keuangan Berat Albayrak mengatakan bahwa Turki telah meninggalkan masalah ekonomi terburuknya. Pekan lalu, Albayrak mengumumkan serangkaian langkah struktural untuk menopang perekonomian.

Angka inflasi memang telah turun dari level tertingginya tahun lalu meskipun tetap tinggi, sedangkan defisit transaksi berjalan negara itu telah menyempit tajam.

Kendati demikian, jumlah warga yang terdaftar sebagai pengangguran naik menjadi 4,67 juta dalam periode tiga bulan hingga Februari 2019 atau naik lebih dari satu juta dibandingkan dengan setahun sebelumnya, menurut data Turkish Statistics Institute.

Tingkat pengangguran di bidang nonpertanian mencapai 16,8 persen pada periode yang sama, melonjak dari 15,6 persen pada periode sebelumnya yakni November-Januari.

Pada Februari, pemerintah Turki beserta Serikat Pekerja dan Bursa Komoditas meluncurkan kampanye untuk meningkatkan lapangan kerja yang disebut-sebut akan menyediakan lapangan kerja bagi 2,5 juta orang.

Tapi, lembaga pemeringkat Moody’s pada Maret memperkirakan tingkat pengangguran di Turki akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan serta membebani konsumsi swasta dan investasi.

“Pasar tenaga kerja adalah indikator yang tertinggal dan kita semua tahu Turki sedang dalam resesi, dan sampai hal itu berubah, tingkat pengangguran diperkirakan akan naik,” ujar Tatha Ghose, ekonom senior pasar negara berkembang di Commerzbank, sebagaimana diberitakan Reuters.

“Itu [pengangguran] akan naik lebih lanjut karena pemulihan belum terjadi dan akan terus meningkat setidaknya hingga Juli atau Agustus,” tambah Ghose.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper