Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian ESDM berharap peningkatan nilai tambah batu bara di dalam negeri bisa tumbuh menjadi industri baru.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan dalam jangka panjang Indonesia diarahkan untuk tidak bergantung lagi pada pasar ekspor. Sebaliknya, seluruh produksi batu bara nasional diharapkan bisa terserap di dalam negeri.
Dengan demikian, cadangan batu bara Indonesia yang hanya sekitar 2% dari cadangan dunia bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan dalam negeri.
"Kita melihat potensi dalam negeri untuk menyerap batu bara. Forecast-nya di 2046 kita gak akan ekspor," katanya, Senin (1/4/2019).
Adapun penyerapan di dalam negeri tersebut mayoritas masih untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sisanya pemerintah terus mendorong peningkatan serapan dari industri, termasuk peningkatan nilai tambah batu bara.
"Diharapkan ada industri baru dari coal seperti sekarang ini ada DME untuk pengganti LPG yang kita masih impor banyak," tuturnya.
Baca Juga
Menurutnya, peningkatan nilai tambah tersebut akan meningkatkan pemanfaatan batu bara berkalori rendah yang seringkali harganya tidak ekonomis apabila dijual langsung.