Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 3.019 petani plasma dari 8 (delapan) koperasi petani perkebunan kelapa sawit PT Poliplant Sejahtera (PSA) di Kalimantan Barat milik Cargill belum lama ini meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Dengan demikian, total luas areal perkebunan PSA yang telah bersertifikat RSPO kini mencapai 10.026,58 hektar.
“Kami bersyukur atas pencapaian prestasi ini. Melalui kemitraan dengan Cargill, kami dapat menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan," ujar Kepala Koperasi Subur Makmur Suherman seperti dikutip dari keterangan pers, Kamis (28/3/2019).
Menurutnya, pasca memenuhi ketentuan RSPO hasil panen lahan perkebunan kelapa sawit meningkat seiring dengan kemampuan beroperasi yang lebih efisien.
Sertifikasi RSPO, katanya, mencerminkan dukungan yang besar terhadap praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan kemitraan pihaknya dengan Cargill.
"Kami optimistis akan peningkatan mata pencaharian karena tandan buah segar (TBS) kami memenuhi standar minyak sawit berkelanjutan internasional,” tambahnya.
Sertifikasi RSPO untuk delapan koperasi yang bermitra dengan PSA ini merupakan sertifikasi kelima bagi Cargill. Keempat sertifikasi sebelumnya diperoleh PT. Hindoli (Sumatera Selatan), PT. Harapan Sawit Lestari dan PT. Indo Sawit Kekal (Kalimantan Barat).
Presiden Direktur Cargill - Poliplant Group (PPG), Anthony Yeow, mengatakan pihaknya bangga kepada para petani plasma PT Poliplant Sejahtera (PSA) atas diraihnya sertifikasi RSPO, yang merupakan standar produk minyak sawit berkelanjutan dan diakui secara internasional.
Para petani Cargill pun didukung untuk terus meningkatkan hasil panen, penghasilan dan taraf hidup mereka.”
“Melalui sertifikasi RSPO, para petani plasma kami mampu menembus pasar yang lebih besar lagi, yaitu rantai pasok minyak sawit global. Kami senantiasa mendukung mitra rantai pasok produk sawit untuk bergabung dengan RSPO dan memperoleh sertifikasi RSPO sehingga produk mereka memenuhi standar kebijakan NDPE (no deforestation, no peat, no exploitation) seperti yang tercantum dalam komitmen Cargill 2020,” tambah Anthony.
Hingga saat ini, Cargill telah melakukan pendampingan kepada sekitar 16.500 dari 21.600 petani plasmanya di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat untuk memperoleh sertifikat RSPO.
Diakuisisi oleh Cargil pada tahun 2014, PSA merupakan salah satu dari lima perkebunan PPG di Kalimantan Barat yang memperoleh sertifikasi RSPO pada 2016, termasuk pabrik Siriham dan 4.005 hektar lahan milik perusahaan.
Perkebunan Cargill lainnya di Kalimantan Barat yaitu PT Harapan Sawit Lestari dan PT. Indo Sawit Kekal memperoleh sertifikasi RSPO berturut-turut pada tahun 2015 dan 2014. PT Hindoli di Sumatera Selatan merupakan perkebunan Cargill pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO pada tahun 2009.