Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Properti PropertyGuru memproyeksikan Harga properti di Singapura turun 2,9% pada kuartal terakhir 2018 bila dibandingkan dengan kuartal pertama.
PropertyGuru memperkirakan akan banyak peluncuran baru memasuki pasar pada kuartal pertama 2019. Peluncuran yang akan datang ini kemungkinan akan dihargai lebih kompetitif, menawarkan penawaran bagus untuk pencari properti.
Pada saat yang sama, suku bunga hipotek, yang naik terus sejak tahun lalu mulai turun ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil sehingga proyeksi ini akan mendorong sentimen pembelian rumah.
Tetapi tantangan global diluar Singapura juga menjadi pertimbangan laju propertinya, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan penutupan pemerintah AS.
Indeks Properti PropertyGuru mengumpulkan dan mengindeks data dari lebih dari 200.000 listing properti residensialnya di Singapura untuk menunjukkan pergerakan harga sisi penawaran.
Hal Ini memberikan pandangan optimistis penjual dan menunjukkan tingkat harga pengembang real estat dan pemilik rumah untuk properti masing-masing.
Baca Juga
Assistant Vice President strategic Residential Marketing Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya mengatakan bahwa market properti di Singapura yang memiliki pasar yang cenderung kecil dibandingkan dengan pasar Indonesia.
"Supplynya itu tinggi tetapi yang menyerap sedikit, harga lahan di singapura kalau tidak terkontrol oleh pemerintah maka banyak penduduk Singapura yang tidak sanggup membeli," ujarnya pada Bisnis Selasa (26/3/2019).
Menurut Agung hal itu yang menjadi salah satu faktor terjadinya penurunan minat pasar properti di Singapura.