Bisnis.com, JAKARTA --Kalangan operator jalan tol mengaku tetap memberikan diskon tarif pada ruas-ruas jalan tol di koridor Trans Jawa. Perumusan tarif baru di koridor tersebut hingga saat ini masih digodok.
Sekretaris Asosiasi Tol Indonesia (ATI), Kris Ade Sudiyono mengatakan pemberlakuan diskon sebesar 15% bagi pengguna jalan tol di Trans Jawa seharusnya berakhir pada 21 Maret 2019 atau dua bulan setelah seluruh ruas jalan tol di koridor Trans Jawa tersambung.
Sebagaimana diketahui, diskon diberikan untuk pengguna jalan tol yang menempuh satu klaster penuh melalui gerbang tol yang ditentukan operator. Secara umum, jalan tol Trans Jawa dibagi ke dalam empat klaster. Diskon hanya diberikan di klaster 2, klaster 3, dan klaster 4.
Kris menuturkan, saat ini para operator msaih mempelajari pola dan analisis lalu lintas yang terjadi dalam dua bulan terakhir sebagai modal untuk merumuskan tarif baru. "Mudah-mudahan data tersebut bisa dianalisis dengan baik untuk merumuskan kebijakan berikutnya," jelas Kris kepada Bisnis, Selasa (26/3/2019).
Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Basuk Hadimuljono sebelumnya mengatakan diskon tarif diperpanjang hingga dua bulan ke depan. Diskon akan berakhir setelah operator merumuskan tarif baru.
"Sementara [perpanjang] diskon ya, karena memang [tarif integrasi] belum disepakati. Ini nanti dibicarakan antar BUJT [badan usaha jalan tol], kalau disatukan tarifnya bagaimana," ujarnya.
Baca Juga
Basuki mengakui, perumusan integrasi tarif jalan tol Trans Jawa yang dikelola oleh operator yang beragam memang tidak mudah. Terlebih, masa pembangunan dan pengoperasian jalan tol juga beragam sehingga struktur biaya yang dikeluarkan di setiap ruas jomplang.
Dia menggambarkan, tarif per kilometer ruas Jakarta - Cikampek hanya Rp200 karena sudah beroperasi seak 1984. Sementara itu, tarif per kilometer ruas Cikipo - Palimanan mencapai Rp1.000 sedangkan ruas-ruas yang baru beroperasi tahun lalu lebih dari Rp1.000.