Bisnis.com, SURABAYA—Pembangunan underpass atau terowongan di Bundaran Satelit Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur yang dikerjakan asosiasi pengembang Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur sudah selesai 96 persen dan segera diserahkan ke pemerintah daerah untuk dilanjutkan pengaspalan.
Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim, Danny Wahid mengatakan proyek pembangunan underpass tersebut dikerjakan oleh REI Jawa Timur, tetapi dengan koordinasi dengan berbagai institusi.
Menurutnya, proyek tersebut mulai dikerjakan pada 2015, dan sempat terhenti karena berbagai kendala. Proyek itu kemudian dilanjutkan kembali dan saat ini pengerjaannya sudah mencapai 96% dan segera diserahkan ke Pemkot.
“Bagian REI sudah 96%, seperti overpass sudah bisa dilalui dan underpass sudah tembus. Tinggal nunggu pengerasan kemudian kami serahkan ke Pemkot untuk pemasangan lampu penerangan dan pengaspalan,” katanya di sela-sela peninjauan proyek terowongan tersebut, Minggu (25/3/2019)
Menurutnya, biaya yang dianggarkan sebelumnya bernilai Rp85 miliar dan kemudian bisa ditekan menjadi Rp71 miliar. Anggota REI Jatim yang terlibat pengerjaan itu mencapai 18 perusahaan, tetapi belum semuanya berkontribusi. Pengembang yang cukup besar andilnya, di antaranya Pakuwon Group, Ciputra Group, Intiland dan Mayapada Group.
Dia mengaku pengerjaan itu cukup lama karena bersinggungan dengan sejumlah institusi seperti Jasa Marga, PDAM, dan juga pemasangan fiber optik.
Baca Juga
“Seperti saat ini kami terkendala dengan adanya pipa besar yang saat ini masih dalam proses pemindahan.”
Dengan adanya underpass tersebut, maka diharapkan sumber kemacetan di kawasan itu bisa teratasi, sehingga pergerakan warga menjadi lebih baik.
Diketahui selain underpass, di bundaran Mayjen Sungkono tersebut juga ada overpass atau jalan menopang underpass yang pembangunannya sudah selesai lebih dulu dan saat ini sudah difungsikan.
Sehingga kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol, tidak perlu lagi berputar di bundaran. Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah bisa langsung meluncur melalui jalan overpass tersebut.
Sementara bila underpass Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju Jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol, begitu juga dari arah sebaliknya.
Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengungkapkan bahwa yang dilakukan REI Jawa Timur ini sebenarnya juga pernah dilakukan oleh pngembang di Jakarta pada tahun 1995 saat pelebaran jalan Serpong dari 6 meter menjadi 40 meter dengan nilai proyek waktu itu Rp5 miliar.
“Jadi pengembang sebenarnya bisa berkontribusi membangun infrastruktur wilayahnya tanpa harus selalu mengandalkan APBD.”