Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau perkembangan banjir di ruas tol Ngawi-Kertosono di Madiun, Jawa Timur pascabanjir yang melanda beberapa waktu yang lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menjelaskan, banjir yang terjadi bukan disebabkan oleh pembangunan jalan tol, melainkan Sungai Jeroan, anak Sungai Madiun yang jebol lantaran daya tampung kali melebihi kapasitas.
“Banjir bukan karena tol, banjir karena Sungai Jeroan, anak sungai Madiun yang namanya Gelonggong, ada parapet yang jebol sehingga menggenangi ke tol,” ujarnya di Jakarta, usai menjajal MRT di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Sebelumnya, PT Jasamarga Ngawi Kertosono (PT JNK), selaku operator Jalan Tol Ngawi-Kertosono, juga telah bekerja sama dengan Kepolisian membuka kembali jalur Tol Caruban-Madiun sejak Jumat (08/03/2019).
AVP Corporate Communications Jasa Marga, Irra Susiyanti mengatakan akibat adanya genangan air dari luapan sungai Jeroan, jalur Tol Caruban-Madiun dari Km 603+600 - Km 604+000 sempat terputus selama 24 Jam lebih sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan jalur maupun pemberlakuan sistem contra flow.
“PT JNK juga akan terus melakukan monitoring terhadap ketinggian air pada jalur tol yang di sekitarnya tergenang air dan melakukan pemantauan terhadap cuaca sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa,” katanya.
Baca Juga
PT JNK juga akan menyiapkan kantong pasir untuk menahan masuknya air kembali ke dalam jalur tol. Ke depan, apabila diperlukan juga akan disiapkan mesin pompa air di titik genangan sebagai upaya agar air lebih cepat surut.