Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo kembali menyatakan komitmennya untuk melaksanakan program pelatihan besar-besaran, baik itu di kementerian atau lembaga di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
“Ada yang di dalam negeri, ada yang akan kita kirim ke luar [negeri],” kata Presiden Jokowi dalam Peluncuran Sertifikasi Elektrik dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan bagi pemegang Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia akan dipilih pemerintah dikirim ke luar negeri untuk belajar dan peningkatan kapasitas.
“Ada yang 6 bulan bisa, ada yang setahun mungkin, ada yang 2 tahun, enggak apa-apa. Tapi ini meng-upgrade skill kita, meng-upgrade SDM kita agar memiliki kesempatan untuk belajar teknologi-teknologi baru,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia menekankan, para pekerja harus terus membekali keahlian- keahlian yang baru untuk meningkatkan daya saing.
“Percuma kita punya teknologi yang canggih-canggih misalnya atau yang paling baru tetapi tidak ada orang Indonesia yang bisa mengoperasikan, hati-hati. Hati-hati, kita harus mau belajar,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyambut menyambut baik program sertifikasi elektronik ini bagi sumber daya manusia di sektor konstruksi Indonesia.
Presiden menilai hal ini penting memberikan keunggulan terkait dengan jaminan profesionalisme, jaminan mutu, jaminan akuntabilitas di setiap jenis pekerjaan-pekerjaan yang ada.