Bisnis.com, JAKARTA—Produksi siap jual minyak dan gas bumi nasional pada Januari – Februari hanya mencapai 90% dari target APBN 2019.
Untuk produksi minyak tercatat berada di level 768.000 barel per hari (bph), sementara untuk lifting minyak tercatat sebanyak 735.000 bph. Sementara itu, untuk lifting gas bumi tercatat 1,070 juta boepd pada Februari 2019.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan untuk produksi minyak masih terdapat stok di terminal sebesar 6 juta barel. Dari capaian lifting migas Februari 2019, menurutnya, masih berada di kisaran 90% dari target lifting APBN 2019.
Produksi siap jual minyak dalam APBN 2019 dipatok 775 ribu bph, sementara lifting gas bumi tercatat 1,250 juta boepd. Adapun dalam Work Plan and Budget (WPNB) proyeksi lifting minyak sebesar 784.527 bph. Untuk lifting gas, dipatok sebesar 1,261 juta boepd.
“Saat ini kegiatan pengeboran, kerja ulang, dan pemeliharaan sumur yang masih in progress di upayakan untuk bisa lebih cepat selesai, sehingga dapat lebih optimal dalam menahan laju penurunan alamih,” tuturnya, Sabtu (9/3/2019).
Dari kinerja per Februari 2019, posisi tiga besar KKKS yang menyumbangkan lifting minyak terbesar adalah ExxonMobil Cepu Ltd sebesar 219.000 bph, Chevron Pasific Indonesia sebesar 197.000 bph, dan Pertamina EP sebesar 74.000 bph.
Adapun untuk KKKS yang menyumbangkan kontribusi besar di lifting gas bumi yakni BP Tangguh sebesar 187.000 boepd, ConocoPhillips Grissik sebesar 144.000 boepd dan Pertamina EP sebesar 139.000 boepd.