Bisnis.com, JAKARTA - Perluasan Stasiun Kereta Manggarai, Jakarta Selatan, menyisakan pekerjaan rumah bagi Pemerintah DKI Jakarta untuk memperbaiki akses masuk stasiun terbesar di Indonesia tersebut.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral tempat berkumpulnya kereta perkotaan, antarkota dan kereta bandara.
"Di situ juga dekat dengan Terminal Manggarai. Cuma masalahnya daya dukung lingkungannya yang belum memungkinkan, dibandingkan dengan Stasiun Gambir ada lahan parkir. Masih ada pekerjaan rumah besar untuk membereskan kawasan sekitar bangunan inti itu," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (7/3/2019).
Dia menyebutkan bahwa pekerjaan rumah berupa penyediaan lahan parkir merupakan persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dalam hal ini DKI Jakarta. Lahan milik pemerintah di sekitar stasiun tersebut cukup luas, tetapi lahan tersebut diokupansi oleh masyarakat.
"Kalau ada waktu 2 tahun lagi, mesti ada proses pemindahan pemukiman, kalau tidak mereka akan stagnan juga proyeknya," ungkapnya.
Stasiun tersebut tengah diperluas dan tahap satu diproyeksikan selesai pada akhir tahun ini, sementara tahap dua selesai pada 2021. Total investasi yang dibutuhkan sebesar Rp3,5 triliun yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral tempat berkumpulnya kereta perkotaan, antarkota dan kereta bandara.
"Di situ juga dekat dengan Terminal Manggarai. Cuma masalahnya daya dukung lingkungannya yang belum memungkinkan, dibandingkan dengan Stasiun Gambir ada lahan parkir. Masih ada pekerjaan rumah besar untuk membereskan kawasan sekitar bangunan inti itu," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (7/3/2019).
Dia menyebutkan bahwa pekerjaan rumah berupa penyediaan lahan parkir merupakan persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dalam hal ini DKI Jakarta. Lahan milik pemerintah di sekitar stasiun tersebut cukup luas, tetapi lahan tersebut diokupansi oleh masyarakat.
"Kalau ada waktu 2 tahun lagi, mesti ada proses pemindahan pemukiman, kalau tidak mereka akan stagnan juga proyeknya," ungkapnya.
Stasiun tersebut tengah diperluas dan tahap satu diproyeksikan selesai pada akhir tahun ini, sementara tahap dua selesai pada 2021. Total investasi yang dibutuhkan sebesar Rp3,5 triliun yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.
