Bisnis.com, JAKARTA -- PT Penjaminan Infastruktur Indonesia (Persero) atau PII bakal menandatangani perjanjian penjaminan dengan PT Celebes Railway Indonesia pada Maret 2019. Celebes Railway merupakan pemenang lelang proyek perkeretaapian Makassar-Parepare dengan skema kerja sama.
Direktur Utama PII, Armand Hermawan mengatakan proyek perkeretaapian Trans Sulawesi di lintas Makassar - Parepare merupakan salah satu proyek kerja sama yang sudah disiapkan sejak tahun lalu. Dia menambahkan, PII memberikan penjaminan maksimal Rp1 triliun terhadap risiko yang timbul dari pihak pemerintah.
Secara umum, PII bisa memberikan penjaminan berbagai jenis risiko, mulai dari risiko keterlambatan konstruksi, risiko keterlambatan pembayaran, risiko politik, hingga risiko terminasi. "Makassar - Parepare signing [penjaminan] Maret, maksimal Rp1 triliun," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Dalam catatan Bisnis.com, kereta api Makassar - Parepare merupakan proyek kerja sama pertama di sektor perkeretaapian. Proyek ini juga menjadi proyek perkeretaapian pertama yang dijamin oleh PII. Armand menuturkan, hingga saat ini perseroan telah menjamin 22 proyek infastruktur di berbagai sektor. Investasii 22 proyek tersebut mencapai Rp200 triliun.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan telah menetapkan konsorsium yang digalang PT PP Tbk. sebagai pemenang lelang badan usaha pelaksana proyek perkeretaapian Makassar - Parepare. Konsorsium sudah membentuk badan usaha pelaksana bernama Celebes Railway Indonesia
Sebagai pemenang, Celebes Railway bakal membangun rel kereta api sepanjang 13,9 kilometer dan merawat rel kereta sejauh 141 kilometer. Durasi kerja sama berlangsung selama 18,5 tahun. Celebes Railway akan mendapat pembayaran rutin setiap tahun dalam bentuk ketersediaan layanan atau availibility payment (AP)>
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto mengatakan tahapan konstruksi bakal dimulai pada April 2019. Dia menambahkan, pihaknya juga menjajaki pinjaman dari dua bank swasta yang tertarik mendanai 70% kebutuhan investasi di proyek tersebut. "Kami akan mulai dulu groundbreaking di April 2019 dan empat bulan dari sekarang kami harapkan bisa financial close," ujarnya.
