Bisnis.com, SALATIGA—Kementerian Perdagangan mengungkapkan telah menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan ekspor Indonesia di era industri 4.0.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, strategi-strategi tersebut adalah fokus terhadap produk industri olahan yang bernilai tinggi, mengelola tata niaga impor dengan lebih baik, meninjau perjanjian perdagangan yang ada.
Kemudian, menyelenggarakan forum bisnis dan penjajakan bisnis di negara mitra, mengembangkan bidang niaga-el dan ekonomi kreatif, “Serta memperbaiki kualitas peraturan perdagangan,” kata Enggartiasto dalam siaran pers pada Selasa (5/3/2019).
Dia menjelaskan, langkah yang paling nyata adalah dengan mempererat kerja sama dengan mitra-mitra dagang utama seperti dengan Korea. Indonesia mengaktivasi kembali Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement pada 19 Februari 2019.
Lalu, Indonesia juga baru saja menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)pada 4 Maret 2019. IA-CEPA adalah perjanjian perdagangan yang terdiri dari perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi.
Selain menjalin kerja sama perdagangan, Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam pameran dagang internasional seperti World Expo di Dubai dan Shanghai.
Baca Juga
Di dalam negeri, Indonesia setiap tahunnya juga rutin mengadakan Trade Expo Indonesia (TEI). Pada TEI ke-33 yang diselenggarakan tahun lalu, lanjutnya Kemendag menarik lebih dari 30 ribu pengunjung dengan nilai transaksi sebesar US$8,5 miliar.
Dia menambahkan, ekspor dan investasi adalah dua hal yang tidak mungkin terpisahkan. Saat ini, perkembangan investasi Indonesia kini telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.
“Daftar negatif investasi yang terakhir diterbitkan pada 2016 telah membuka kesempatan investasi yang lebih besar,” katanya.
Dalam hal kemudahan berusaha, peringkat indeks kemudahan berusaha di Indonesia telah naik ke peringkat 72 pada 2018, dan ditargetkan naik ke peringkat 40 pada 2019.
Dia menuturkan, Indonesia secara perlahan tapi pasti sedang mengukir reputasi sebagai sebuah
ekonomi yang layak diperhitungkan dalam kancah ekonomi global.
Perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata 5,2% dalam hampir tiga dekade ini. Indonesia, lanjutnya menempati peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia, dan peringkat ke-4 sebagai tempat tujuan investasi terfavorit di dunia.
Pada tahun 2050, lanjutnya, Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar ke-3 di Asia dan ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
“Untuk mewujudkan proyeksi perekonomian tersebut, pemerintah saat ini berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur di segala bidang,” katanya.