Bisnis.com, JAKARTA - Tahap awal program kontainer masuk desa akan diluncurkan pada pekan ketiga Maret di Desa Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, yang selama ini tidak bisa disandari kapal kontainer.
Proyek percontohan (pilot project) kontainer masuk desa (KMD) itu akan mengambil rute berjenjang, bermula dari Tanjung Perak-Bitung menggunakan kapal utama tol laut, kemudian Bitung-Melonguane menggunakan kapal feeder, lalu Melonguane-Essang menggunakan kapal perintis, dan Essang ke pelabuhan yang lebih kecil menggunakan kapal pelayaran rakyat (pelra).
Kasi Tramper dan Pelayaran Rakyat Subdit Lalu Lintas dan Angkutan Laut Dalam Negeri Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Hasan Sadili mengatakan proyek percontohan ini akan meminjam purwarupa (prototype) kontainer mini milik PT Pelindo Marine Service, anak perusahaan Pelindo III.
"Muatannya semen dari Semen Indonesia, menggunakan tiga minicon," katanya, Kamis (28/2/2019).
Kemenhub, tutur dia, sebetulnya ingin melaksanakan pilot project di Memberamo dan Boven Digoel di Papua. Namun karena jumlah kontainer mini terbatas, kedua lokasi menunggu giliran berikutnya.
Hasan menjelaskan negara akan menyuntik subsidi untuk menutup 50% uang tambang (freight), plus menanggung biaya pelabuhan dan transshipment.
Baca Juga
Namun, biaya transportasi dari pelabuhan akhir (pelabuhan kecil) ke hinterland ditanggung oleh masyarakat. Ke depan, ongkos transportasi kontainer dari pelabuhan akhir ke desa akan ditanggung oleh Bumdes.
Hasan mengatakan Kemenhub akan merumuskan tarif baru tol laut khusus untuk KMD. Dia menjelaskan tarif pengangkutan KMD tidak dapat disamakan dengan tarif tol laut yang mengangkut kontainer 20 kaki.
Dengan dimensi yang hanya 6 kaki, maka tarif angkutan kontainer mini semestinya hanya sepertiga biaya freight kontainer 20 kaki.
"Kapasitas dia [minicon] kan hanya 3 ton. Tarifnya [tarif tol laut saat ini] enggakmungkin terkejar. Rugi dia. Otomatis tarif harus disesuaikan lagi," katanya.
Sebagai contoh, tarif angkutan barang tol laut Makassar-Melonguane Rp4,7 juta per boks. Jika menggunakan minicon, maka tarif semestinya Rp1,6 juta per boks.