Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perusahaan minyak dan gas milik negara, PT Pertamina (Persero) untung sebesar Rp20 triliun.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi kepada jurnalis seusai dirinya menghadiri acara makan malam bersama Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (11/2/2019) malam.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menjawab pertanyaan jurnalis mengenai penjualan avtur yang disebutnya dimonopoli oleh Pertamina. Presiden juga menjawab mengenai bagaimana Pertamina menutup kerugian soal kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga.
"Ah Pertamina kemarin laporan lisan kepada saya untungnya sudah di atas Rp20 triliun kok," kata Presiden Jokowi di acara tersebut.
Presiden Jokowi tidak menjelaskan keuntungan itu diperoleh pada tahun berapa. Namun, seperti yang diketahui, Pertamina belum mengumumkan laporan keuangan untuk kinerja sepanjang tahun 2018. Pada semester I/2018, laba salah satu BUMN terbesar di Indonesia itu mencapai Rp5 triliun.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berencana memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati untuk membahas mengenai persoalan avtur yang ditengarai mempengaruhi peningkatan harga tiket pesawat.
Baca Juga
Jokowi mengaku kaget setelah dirinya mendapatkan informasi dari pengusaha Chairul Tanjung, yang duduk sebangku dengannya di acara Rakernas itu, mengenai avtur atau bahan bakar pesawat.
Penjualan avtur di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, menurut Presiden Jokowi, dimonopoli oleh Pertamina. Oleh karena itu, dirinya akan memanggil Dirut Pertamina keesokan harinya untuk membahas persoalan avtur yang akhirnya berdampak ke harga tiket pesawat ini.
"Pilihannya hanya, satu, harga (avtur) sama dengan harga internasional atau dua, kalau tidak bisa berarti akan masukkan kompetitor lain sehingga terjadi kompetisi," kata Presiden Jokowi.
Menurutnya, monopoli membuat harga avtur menjadi tidak kompetitif. Harganya, menurut Presiden, terpaut 30% dari harga avtur di negara lain.
"Itu yang harus dibenahi sehingga kalau harga sama dengan negara lain, ada yang namanya daya saing, competitiveness. Kalau ini diterus-teruskan pengaruhnya ke harga tiket pesawat, karena harga avtur itu menyangkut 40% dari cost yang ada di tiket pesawat," kata Presiden Jokowi.