Bisnis.com, JAKARTA -- Harga rumah dan tanah yang terus naik membuat kaum muda atau milenial harus segera membeli rumah.
Ketua DPD Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman Rakyat (Himperra) DKI Jakarta Aviv Mustaghfiri mengatakan, harga rumah dan tanah terus naik, milenial sebaiknya tidak menunda untuk membeli rumah.
"Milenial kan kebanyakan memikirkan lifestyle, tinggal di apartemen karena sesuai sama kebutuhan gaya hidup, lebij baik beli rumah, punya tanah sendiri," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Menurutnya, rumah mempunyai kelebihan dan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan beli apartemen atau mengontrak.
"Kalau apartemen tanahnya bukan milik sendiri, kepemilikannya harus diperpanjang, tidak bisa selamanya, dan tidak bisa diwariskan. Kalau rumah sudah beli ya punya hak milik, kenaikan harganya, yang rumah murah saja setahun bisa Rp100-Rp200 juta, bisa diwariskan juga," paparnya.
Selain itu, kata Aviv, skema pembiayaan untuk kredit pemilikan rumah (KPR), terutama untuk milenial saat ini sudah banyak. Hal itu seharusnya bisa makin memacu milenial bahwa memiliki rumah itu mudah, ditambah dengan keuntungan lain setelahnya.
Baca Juga
"Sekarang sudah ada program KPR dari bank, bahkan yang tenornya bisa sampai 30 tahun. Bayangkan kalau beli rumah murah yang 150 jutaan, cicilannya sebulan bisa cuma Rp800.0000 sampai Rp1 juta saja per bulan, ngontrak rumah saja nggak dapat itu sekarang," tegasnya.
Aviv mengatakan, saat ini yang dibutuhkan untuk milenial adalah edukasi agar keinginannya terhadap hunian lebih condong untuk memiliki rumah tapak. Tidak perlu yang ukuran besar atau mahal, selama lokasi dan akses baik, milenial agar tidak menunda punya rumah.
"Kalau nunggu harganya akan naik terus, ditunggu pun nggak akan ada yang jadi murah, jadi beli rumah itu jangan nunggu nanti, nekat saja!" ujar Aviv.
Chief of Marketing & Business Development Riscon Realty Gena Bijaksana juga menuturkan bahwa saat ini, di zaman transportasi daring (online), calon pembeli rumah khususnya milenial yang gadget savvy tidak lagi perlu mengkhawatirkan jarak rumah dengan transportasi umum lainnya.
"Sekarang selama masih terjangkau, orang sudah banyak kok yang cuma mikirin jarak dengan stasiun saja misalnya, kalau dekat dijangkau dengan ojek online saja itu sudah menarik sekali," katanya.
Adapun, melihat sudah banyak milenial yang berpenghasilan hingga belasan atau puluhan juta, Gena mengatakan bahwa milenial sudah bisa lebih leluasa memilih lokasi hunian selama aksesnya memadai, karena sudah punya kendaraan sendiri.