Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Kargo Udara Naik, Jasa Kurir Disarankan Lebih Kreatif

Jasa pengiriman ekspres dinilai harus lebih kreatif dalam mengembangkan bisnisnya dan tidak dapat lagi mengandalkan jasa kargo udara.
Pesawat kargo/Ilustrasi
Pesawat kargo/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Jasa pengiriman ekspres dinilai harus lebih kreatif dalam mengembangkan bisnisnya dan tidak dapat lagi mengandalkan jasa kargo udara.

Jasa pengiriman ekspres pada Januari 2019 baru saja menaikkan tarif layanannya dengan angka yang bervariasi kurang dari 40%, sebagai dampak kenaikan tarif kargo udara atau surat muatan udara (SMU).

Pemerhati bisnis logistik Hariyanto Salim menilai perusahaan kurir harus cermat dalam menaikkan harga dan memperhatikan segmen pelanggan yang dilayaninya.

"Karena di dunia logistik yang kompetitif sekarang ini, kenaikan harga bisa mengakibatkan beralihnya pelanggan ke kompetitor," ungkapnya, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, ketika memang pelanggan membutuhkan pelayanan yang tinggi, harga tidak menjadi masalah, karena pelanggan berharap adanya peningkatan layanan dengan beban biaya yang lebih tinggi. Dengan strategi itu, kenaikan harga akan diserap dan dapat dibebankan ke pelanggan.

Namun, ketika pelanggan sensitif terhadap harga, besar kemungkinan pelanggan akan beralih ke pesaing atau menggunakan jasa yang lebih murah.

Dengan begitu, lanjutnya, kerja sama antara beberapa perusahaan express untuk melakukan perubahan besar mungkin bisa dilakukan, walaupun tetap sulit.

"Saya melihat ke depannya jasa kargo darat akan berkembang ketika kargo udara menjadi mahal. Inovasi inovasi menyiasati breakbulking konvensional akan berkembang, misalnya bisa dikembangkan jasa titip penumpang untuk kargo yang ringan," terang Hariyanto.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Soekarno-Hatta, menilai memang tidak ada cara lain selain menaikkan tarif jasa pengiriman ekspres.

"Komponen SMU atau freight cost adalah yang tertinggi dari pengiriman air cargo domestic apalagi kargo international, ditambah lagi tagihan maskapai itu per kilo," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper