Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumen Kian Menyukai Rumah Dekat Stasiun

Akses dan lokasi dari sebuah properti dinilai masih menjadi pertimbangan utama konsumen dalam melakukan transaksi pembelian properti di 2019.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Akses dan lokasi dari sebuah properti dinilai masih menjadi pertimbangan utama konsumen dalam melakukan transaksi pembelian properti di 2019.

Berdasarkan Rumah.com Property Market Outlook 2019, sebanyak 69% responden menyertakan kedekatan huniannya dengan sarana transportasi umum, seperti halte dan stasiun, menjadi pertimbangan utama dalam menentukan hunian yang ideal.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan pengembang properti residensial sebaiknya menekankan keberadaan sarana transportasi massal pada proyek propertinya untuk menarik minat pencari rumah.

“Konsumen tidak mempermasalahkan kondisi rumah baik baru maupun seken, tetapi lebih menekankan kepada pentingnya ketersediaan sarana transportasi umum pada huniannya yang akan dipilihnya tersebut,” ujar ike dikutip dalam risetnya, Selasa (1/1/2019).

Selain itu, berdasarkan laporan tersebut sebanyak 61% responden menyatakan ketersediaan sarana transportasi umum di sekitar rumah sebagai hal yang sangat penting dalam menentukan pilihan hunian.

Bahkan, sebanyak 51% menganggap jarak 500 meter hingga 1 kilometer dari sarana transportasi umum sebagai jarak ideal dari hunian yang paling banyak dicari oleh konsumen.

Adapun, Jabodetabek masih menjadi daerah primadona bagi para pencari hunian, dengan Jakarta berada pada posisi teratas dan disusul oleh Bogor.

Ike mengatakan hal tersebut selaras dengan data pencarian terbanyak di Rumah.com yaitu properti yang berada di Jakarta.

“Di luar Jabodetabek, Bandung menjadi wilayah incaran di luar Jabodetabek, disusul Surabaya dan Semarang,” paparnya.

Selain itu, Ike juga mengatakan pengembang disarankan agar lebih fokus pada properti di sunrise area yang menawarkan capital gain dalam jangka panjang akan banyak diminati pembeli.

Menurutnya masih terdapat responden yang optimis dan tertarik memanfaatkan properti sebagai alat investasi atau instrument pemasukan kendati pertumbuhan sektor properti dalam beberapa tahun terakhir melambat.

Hal tersebut tercermin dengan sebanyak 44% responden memprediksi harga rumah akan meningkat lebih dari 10% dalam lima tahun ke depan dan sebanyak 40% responden memprediksi apartemen akan mengalamai kenaikan harga yang meningkat di atas 10% dalam lima tahun ke depan.

“Tidak hanya itu, sebanyak 15% dari total responden yang berniat membeli rumah mengaku telah memiliki rumah dan hendak membeli rumah tambahan untuk investasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper