Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina EP Percepat Pengeboran BTM-B1 di Langkat

PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), mempercepat kegiatan pemboran Batumandi B1 (BTM-B1) yang berada di areal Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Proyek ini dijadwalkan mulai Selasa, 1 Januari 2019.
Pompa angguk milik Unit Bisnis Pertamina EP Sangasanga Tarakan di sumur minyak Juata, Tarakan, Kalimantan Timur./JIBI
Pompa angguk milik Unit Bisnis Pertamina EP Sangasanga Tarakan di sumur minyak Juata, Tarakan, Kalimantan Timur./JIBI

Bisnis.com,  JAKARTA- PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), mempercepat kegiatan pengeboran Batumandi B1 (BTM-B1) yang berada di areal Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Proyek ini dijadwalkan mulai Selasa, 1 Januari 2019.

Struktur Batumandi sendiri pernah dioperasikan oleh TAC (Technical Assistant Contract) Putra Batumandi Petroleum (PBP) pada 1974. Pada Mei 2017, Pertamina EP mengambilalih pengelolaan struktur Batumandi dari TAC PBP.

Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, mengatakan berdasarkan data awal struktur Batumandi memiliki potensi cadangan 5,7 juta barel. Pertamina EP memproyeksikan produksi dari BTM-B1 sebesar 350 barrel oil per days (BOPD). 

“Kegiatan pemboran dilakukan selama 58 hari dengan kedalaman 2.726 meter, 35 hari untuk pemboran dan 23 hari komplesi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (31/12/2018).

Pihaknya optimistiz melalui dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Langkat, kegiatan pemboran sumur Batumundi berjalan sukses. Apalagi, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas akan memberikan dampak signifikan berupa dana bagi hasil migas bagi pemerintah daerah. 

“Apabila di Langkat dapat cadangan migas baru dan diproduksikan, masyarakat dan pemerintah daerah bisa merakan hasil untuk pembangunan daerah,” ujarnya. 
Menurutnya, Pertamina EP melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi demi meningkatkan cadangan baru. Pertamina EP berharap aktivitas bisnis di Langkat bisa menemukan cadangan baru, baik minyak maupun gas. 

"Apalagi pada era 90-an, gas di Pangkalan Susu Field pernah mencapai 100 MMSCFD dan saat ini sekitar 4-5 MMSCFD,” ujarnya. 

General Manager Pertamina EP Asset 1 Rizal Risnul Wathan mengatakan lokasi pemboran darat (onshore) BTM-B1 sekitar 38 KM Barat Laut Kota Medan. Target pekerjaan sumur minyak dengan laju produksi awal (QOI) sebesar 350 BOPD. 

Saat ini produksi Pangkalan Susu Field sekitar 450 BOPD yang berasal dari 40 sumur produksi. 
“Bila BTM-B1 berproduksi akan menambah signifikan produksi Pangkalan Susu Field, termasuk juga ke Pertamina EP Asset 1,” ujar Rizal.

Dalam kegiatan pemboran BTM-B1, Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero). Rizal menyebutkan, total investasi untuk pemboran BTM-B1 senilai US$7,1 juta atau sekitar Rp102,9 miliar (kurs Rp14.500). 

“Pemboran ini menggunakan RIG N-110UE/59 dengan kapasitas 1.500 HP,” ujar Rizal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper