Bisnis.com, JAKARTA – Rencana perubahan batasan harga jual maskimal rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah ditargetkan paling lama keluar pada akhir Januari 2019.
Plt Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi A. Hamid mengatakan pembahasan rencana perubahan batasan harga jual maksimal hunian bagi MBR masih dalam tahap pembicaraan final dengan asosiasi dan Kementerian Keuangan.
“[pembahasan] sudah mengerucut, tinggal pembahasan sekali lagi dengan asosiasi, kemungkinan itu di akhir Januari 2019,” ujar Khalawi di Jakarta, belum lama ini.
Ia mengatakan kenaikan harga hunian bagi MBR kemungkinan akan mencapai 3% hingga 7,5% disesuaikan dengan daerah masing-masing.
Selain itu, Khalawi juga mengatakan saat menanti keputusan penetapan harga jual yang baru, pengembang diharapkan untuk tetap mengembangkan hunian MBR dan menggunakan harga yang selama ini masih berlaku sehingga tidak menjadi penghambat pencapaian program satu juta rumah.
“Sebelum keluar [keputusan] itu saya harap masih bisa pakai harga 2018. Nanti setelah keluar harga 2019 baru pakai harga yang baru,” ujar Khalawi.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan penetapan batasan harga baru jual maksinal rumah bersubsidi harus dikeluarkan sebelum pergantian tahun sehingga pembangunan hunian bersubsidi dapat segera dioptimalkan pada awal tahun.
"Jika ini [penetapan batasan harga minimal] tidak segera, maka akibatnya setiap tahun program sejuta rumah tidak pernah tercapai, dan ini sepertinya rutin terjadi setiap tahunnya. Contohnya tahun kemarin dengan perubahan aturan akibatnya pada Maret baru bisa terealisasi," papar Junaidi.
Senada, Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati Group (SPS) Asmat Amin mengatakan pemerintah harus mengeluarkan penetapan batasan harga paling lambat pada Desember 2018 ini.
"Untuk 2019 acuan harganya belum keluar, biasanya kan 5 tahun sekali. Ini belum keluar sama sekali. Seharusnya pemerintah cepat mengeluarkan itu agar pengembang tidak menahan-nahan proyek, jangan akhirnya target pemerintah [program satu juta rumah] tidak tercapai," kata Asmat, belum lama ini.