Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai tambah industri kosmetik pada 2019 naik menjadi Rp7,64 triliun dengan pertumbuhan industri kosmetik di atas 7%.
Taufiek Bawazier, Direktur Industri Kimia Hilir Kemenperin, mengatakan kenaikan dan pertumbuhan industri kosmetik nasional dipicu oleh permintaan konsumen dalam negeri yang juga meningkat.
"Dalam beberapa tahun terakhir, konsumen telah menghabiskan lebih banyak disposable income untuk kosmetik daripada tahun-tahun sebelumnya," kata Taufiek, Senin (10/12/2018).
Selain itu, diperkirakan saat generasi Y benar-benar memasuki pasar kerja akan menjadi penggerak besar bagi pasar kosmetik nasional. Taufiek menyebutkan di Indonesia, proporsi generasi millenial sekitar 34,45% atau lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini.
Dia berpendapat hal tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal oleh industri kosmetik nasional untuk meningkatkan penetrasi pasar dalam negeri. "Selain itu, faktor kesadaran menggunakan produk kosmetik berlabel halal juga mendorong pertumbuhan kosmetik ini," ujarnya.
Kementerian Perindustrian mencatat pada tahun lalu industri kosmetik tumbuh sebesar 6,35% dan naik menjadi 7,36% pada kuartal I/2018. Sepanjang tahun ini, industri kosmetik diperkirakan tumbuh sebesar 7,33%.
Nilai Tambah Industri Kosmetik Diproyeksi Sentuh Rp7,64 Triliun pada 2019
Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai tambah industri kosmetik pada 2019 naik menjadi Rp7,64 triliun dengan pertumbuhan industri kosmetik di atas 7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Sulistyo Rini
Editor : Maftuh Ihsan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu