Bisnis.com, JAKARTA - Maraknya perusahaan logistik asing yang masuk ke Indonesia tampaknya belum bisa menggeser dominasi perusahaan jasa logistik lokal.
Fenomena masuknya perusahaan kurir asing tersebut termasuk melalui perusahaan rintisan atau dikenal lewat istilah startup logistik yang siap memberikan kemudahan dalam hal pelayanan.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan masuknya perusahaan rintisan logistik ke Indonesia lantaran melihat potensi dari pertumbuhan e-commerce yang besar di Indonesia.
Apalagi, pemain baru tersebut membutuhkan dana atau investasi yang cukup besar untuk membeli segmen pasar di Indonesia. Namun demikian, kehadiran mereka dinilainya belum bisa menggeser dominasi dari perusahaan lokal.
"Sampai saat ini dari perusahaan jasa pengiriman asing yang sudah masuk Indonesia belum ada yang bisa menggeser dominasi perusahaan lokal," katanya.
Alasannya, kata Zaldy, perusahaan logistik untuk jasa pengiriman selain harus mempunyai teknologi yang mumpuni juga harus bisa mengatur sumber daya manusia Indonesia yang tidak sama dengan di negara-negara lain, apalagi perusahaan pengiriman di Indonesia sangat padat karya.
Baca Juga
Zaldy menuturkan kualitas layanan perusahaan kurir di Indonesia secara rata-rata masih belum memuaskan sehingga menarik pemain-pemain asing masuk ke Indonesia.
Di sisi lain, yang harus diingat oleh perusahaan logistik baru yang akan masuk ke dalam jasa pengiriman adalah inovasi model bisnis yang baru.
Dia mengatakan jangan sampai mengikuti model bisnis yang sudah ada dimana ada dua model yaitu konvensional dan model on demand transport dengan crowdsourcing yang belum bisa memberikan solusi yang sehat untuk jasa pengiriman atau logistik di Indonesia.