Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri minuman untuk kesehatan optimistis pasar akan terus berkembang seiring peningkatan kesadaran gaya hidup sehat di masyarakat. Optimisme tersebut turut didasari hasil riset yang menunjukkan tiga dari empat orang Indonesia ingin memiliki pola makan sehat.
Hal tersebut disampaikan Ricky Suhendar, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, dalam peluncuran produk minuman baru di Jakarta, Kamis (25/10/2018). Dia menambahkan bahwa produk minuman untuk kesehatan yang diproduksi perusahaannya disambut positif dan mencatatkan pertumbuhan positif.
Ricky menjelaskan bahwa produk baru diluncurkan karena melihat potensi masyarakat yang semakin memiliki kesadaran untuk memiliki pola hidup sehat, salah satunya melalui konsumsi makanan dan minuman yang sehat. Dia menjelaskan dua riset dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan lembaga riset pasar Mintel menunjukkan tren konsumsi makanan dan minuman sehat di Indonesia terus meningkat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 oleh Kemenkes mencatat frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis lebih dari sekali dalam sehari sebanyak 53,1%. Jumlah tersebut menurun dibandingkan hasil riset pada 2007, yakni sebanyak 65,2%. Ricky menjelaskan tren tersebut disambut industri dengan mengeluarkan produk-produk minuman less sugar.
Mintel mencatat dalam risetnya, 75% dari masyarakat urban di Indonesia ingin memiliki pola makan yang lebih sehat. 58% masyarakat pun ingin berolahraga lebih banyak dan 63% berpandangan bahwa olahraga sehari-hari penting dalam menjalankan gaya hidup sehat.
"Memang gaya hidup sehat dan kesadaran hidup sehat sudah meningkat. Karena kami melihat tren di Indonesia terhadap kesehatan terus meningkat jadi kami berharap akan terus tumbuh," ujar Ricky kepada Bisnis, Kamis (25/10/2018).
Industri minuman mencatatkan pertumbuhan positif beberapa waktu terakhir. Kementerian Perindustrian mencatat pada kuartal III/2018 pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) mencapai 8,67% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,27%. Sepanjang tahun lalu, industri mamin tumbuh 9,23% secara tahunan.