Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (JAI) menjadwalkan implementasi jasa pemanduan dan penundaan kapal di Muara Sungai Musi pekan depan setelah Kementerian Perhubungan melimpahkan wewenang awal bulan ini.
Direktur Operasional dan Komersial JAI Supardi mengatakan perusahaan menyiapkan dua kapal tunda dan empat kapal pandu. Kendati begitu, jumlah kapal bisa disesuaikan dengan pasang-surut pengangkutan batubara di lokasi itu.
Jika pengangkutan batubara sedang ramai, JAI bisa mengambil kapal pandu dan tunda dari wilayah operasi lain, seperti Palembang atau Priok.
"Minggu depan 'argo jalan'. Harusnya sudah jalan sekarang. Istilahnya, kami sudah diberi 'taksinya', 'bensinnya' ada. Tinggal narik," ujarnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis, Kamis (18/10/2018).
Muara Musi adalah ceruk pasar baru bagi JAI yang sejak tahun lalu ingin menangkap peluang di luar captive market selama ini -- jasa tunda di 12 pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II (Persero).
Di lokasi itu, pengangkutan batubara menggunakan tongkang mencapai 24 juta ton per tahun atau 2 juta ton per bulan.
JAI belakangan getol menggali sumber pendapatan dari jasa pandu dan tunda di terminal khusus atau terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) serta lepas pantai (ship to ship).
Sebelum Muara Musi, JAI melayani jasa pandu dan tunda di inland waterways Lintas Ampera. Sementara untuk terminal khusus, JAI menyervis PT Semen Padang, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Cemindo Gemilang, PT MK Energy, PT Muara Alam Sejahtera (Baramulti). Di segmen ship to ship offshore terminals, JAI melayani PT Nusantara Regas dan PT Pertamina.