Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksplorasi Migas, Blok Andika Bumi & Southeast Mahakam Tak Laku

Investor belum tertarik untuk mengambil wilayah kerja migas eksplorasi. Dua blok migas eksplorasi, Blok Andika Bumi Kita dan Southeast Mahakam tidak laku dalam lelang reguler
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA — Investor belum tertarik untuk mengambil wilayah kerja migas eksplorasi. Dua blok migas eksplorasi, Blok Andika Bumi Kita dan Southeast Mahakam tidak laku dalam lelang reguler. 

Kedua wilayah itu adalah Blok Andika Bumi Kita berlokasi di lepas pantai Jawa Timur dan Blok Southeast Mahakam di lepas pantai Kalimantan Timur.

Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengklaim bahwa PT Pertamina (Persero) berminat untuk menggarap kedua blok eksplorasi itu.
Pemerintah membuka lelang blok migas tahap II pada Agustus 2018. Dari enam blok yang dilelang, tersisa dua blok yang tidak diminati oleh investor.
Wilayah yang dilelang itu terdiri atas 3 blok eksplorasi dan 3 blok produksi. Ketiga wilayah itu adalah Blok Banyumas, Andika Bumi Kita, dan Southeast Mahakam. Tiga blok migas yang sudah memasuki tahap produksi, yakni Blok Makassar Strait, South Jambi B, dan Selat Panjang.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina. “Pertamina berminat untuk [mengambil blok migas] yang belum laku, tetapi dengan studi bersama [kontraktor dan pemerintah]. Kami sudah komunikasikan dengan Pertamina. Mereka akan melihat data-datanya dan berharap bisa dilakukan studi ber­­­sama,” katanya, Rabu (17/10).
Menurutnya, Pertamina sedang mempelajari data dari Blok Andika Bumi Kita dan Southeast Mahakam.
Dia menilai bahwa potensi pengembangan Southeast Mahakam lebih bagus karena lokasinya dekat dengan Blok Mahakam. Saat ini, Pertamina menjadi operator Blok Mahakam. “Siapa tahu reservoirnya nyambung [Southeast dan Mahakam]. Makanya dia [Pertamina] mau untuk dilakukan studi bersama. Itu Pertamina yang mengajukan, kita yang menyetujui. Sudah ada pembicaraan.”
Djoko menambahkan, studi bersama terhadap blok migas biasanya berlangsung paling cepat 4 bulan dan maksimal bisa mencapai 1 tahun. “Ya namanya joint study [studi bersama] harus ada kerja sama dengan universitas-universitas, dipelajari datanya lagi, ada yang bisa sampai setahun, tapi rata-rata 6—9 bulan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper