Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 10 Masalah Rumah Susun Versi Pemerintah, Apa Saja?

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Indonesia Property Expo 2018 merumuskan 10 masalah rumah susun di Indonesia, apa sajakah itu?
Proyek Rusun Pasar Rumput/Antara-Aprilio Akbar
Proyek Rusun Pasar Rumput/Antara-Aprilio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Indonesia Property Expo 2018 merumuskan 10 masalah rumah susun di Indonesia, apa sajakah itu?

Beberapa rangkuman tentang permasalahan hunian kolektif pada skala bangunan rumah susun. Pertama, bangunan terlalu monoton. Perlu efisiensi dalam perencanaan massa bangunan, harus memperhatikan hubungan interior dan eksterior dari ruang hunian. Begitupun rentang koridor penghubungnya. Massa bangunan yang besar dan tertutup dapat mengurangi kualitas hidup penghuninya.

Kedua, kurangnya cahaya alami dan sirkulasi udara. Hal ini dikarenakan layout ruang yang tidak optimal dan kurangnya bukaan dari setiap unit ke luar. Penghuni tidak mendapatkan cahaya alami dan sirkulasi udara yang memadai.

Ketiga, unit kecil dan sesak. Seringkali orientasi rumah sebagai produk komersial mengesampingkan kebutuhan ruang penghuni, sehingga banyak layout hunian dengan ruang gerak yang minim.

Keempat, unit yang tidak fleksibel. Tempat tinggal seharusnya menjadi investasi jangka panjang yang dapat disesuaikan dengan kebiasaan penghuninya. Juga fleksibel terhadap penambahan anggota keluarga.

Kelima, koridor sempit dan panjang. Masalah ini dikarenakan perencanaan denah lantai yang kurang optimal, dan meminimalisasi luas sirkulasi untuk memperbanyak unit, banyak tower yang memiliki ruang koridor sempit, gelap, dan panjang.

Keenam, kurangnya ruang kolektif. Masalah ini dikarenakan kurangnya interaksi sosial antar tetangga karena minimnya tempat komunal yang tersedia. Sehingga seringkali kehidupan di hunian vertikal terkesan individualistic.

Ketujuh, jauh dari fasilitas kesehatan. Masalah ini dikarenakan keterbatasan lahan di tengah kota besar, pemerintah, dan developer akhirnya beranjak ke lahan yang lokasinya jauh dari fasilitas kota seperti rumah sakit dan apotek.

Kedelapan, jauh dari fasilitas aktif. Masalah ini ditimbulkan karena kehidupan kota kerap menciptakan gaya hidup yang kurang aktif. Namun, banyak area pemukiman kota yang jauh letaknya dari lapangan olah raga dan tempat bermain anak.

Kesembilan, jauh dari fasilitas pendidikan. Perencanaan kota yang kurang tepat seringkali menyebabkan hunian-hunian baru dibuat di tempat yang jarak tempuhnya jauh ke sekolah dan fasilitas seperti museum dan perpustakaan.

Kesepuluh, kurangnya ruang terbuka hijau. Pembangunan hunian baru seringkali kurang didampingi dengan perencanaan ruang terbuka hijau atau tempat-tempat relaksasi dari kondisi kota yang padat dan bising.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper