Bisnis.com, JAKARTA — Konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Gama Group dan PT Daya Mulia Turangga resmi mendapat persetujuan untuk membangun jalan tol prakarsa Solo—Yogyakarta—Kulonprogo.
Pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 91,93 kilometer itu diperkirakan membutuhkan biaya Rp22,54 triliun.
Persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tersebut berbeda dengan usulan awal konsorsium yang berencana membangun ruas tol melewati Solo dan Yogyakarta hingga Cilacap sepanjang 237 kilometer dengan perkiraan investasi Rp45,37 triliun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa persetujuan trase tol hanya sampai Kulonprogo tersebut merupakan finalisasi akhir konsorsium selaku pemrakarsa yang akhirnya mengusulkan pembangunan secara bertahap.
Pada tahap awal, tuturnya, konsorsium PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) akan membangun jaringan tol Solo—Yogyakarta—Kulonprogo dan dapat melanjutkan pembangunan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan untuk menuju Cilacap.
“Mereka [pemrakarsa] mengusulkan secara bertahap, tetapi sudah ada keinginan untuk melanjutkan sampai Cilacap. Skalanya bertahap, mungkin karena pertimbangan untuk bisa terwujud dan cepat pelaksanaannya,” kata Herry kepada Bisnis, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga
Dengan dikantonginya persetujuan prakarsa, menurut Herry mengatakan, lelang investasi proyek tersebut bisa dilakukan pada akhir tahun ini dengan syarat konsorsium dapat melengkapi dokumen pendukung, utamanya rencana penetapan lokasi.
Pada proyek jalan tol prakarsa, badan usaha pemrakarsa akan mendapatkan sejumlah kemudahan dalam proses pelelangan, salah satunya hak untuk menyamakan penawaran atau right to match.
“Kami tinggal menunggu kelengkapannya, kalau cepat bisa dilengkapi lelang bisa dimulai tahun ini juga,” ujarnya.
Adapun, Herry menjelaskan bahwa masih terbuka opsi untuk calon pemrakarsa lain yang tertarik untuk membangun jaringan jalan tol sampai Cilacap apabila rencana perpanjangan trase tol oleh konsorsium ADHI belum disetujui.
