Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertibkan Truk ODOL, Jembatan Timbang Akan Dibangun di Jalan Tol

Pemerintah berencana akan membangun jembatan timbang di jalan tol, seiring dengan beralihnya angkutan barang dari jalan nasional ke jalan tol semenjak diberlakukannya penindakan terhadap truk yang kelebihan muatan dan dimensi.
Pengendara mobil melintas di jalur contraflow ke arah Cikampek di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 37, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6)./Antara
Pengendara mobil melintas di jalur contraflow ke arah Cikampek di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 37, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana akan membangun jembatan timbang di jalan tol, seiring dengan beralihnya angkutan barang dari jalan nasional ke jalan tol semenjak diberlakukannya penindakan terhadap truk yang kelebihan muatan dan dimensi.

Dalam hal ini, Dirjen Hubdat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengakui bahwa tidak semua pihak memang melaksanakan kebijakan/penindakan terkait truk over dimension-overload (ODOL) yang diterapkan di beberapa jembatan timbang.

Dia mencontohkan dampaknya beberapa pengemudi justru memilih menghindar jembatan timbang Balonggandu dan Losarang, sehingga beban jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi berat.

Oleh karena itu, untuk menghindari peralihan  truk ODOL ke jalan tol, pemerintah akan membangun jembatan timbang di jalan tol. Sebab selama ini di jalan tol hanya menggunakan jembatan timbang permanen.

Sebagai percobaan pertama, jembatan timbang yang akan dibangun di jalan tol adalah jembatan timbang di Mangkang, Semarang, Jawa Tengah.

“Kemarin saya sudah bicara dengan bu Desi [Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani], untuk percobaan awal akan dibangun jembatan timbang di Mangkang Semarang,” kata Budi, Rabu (12/9/2018).

Sementara itu, terkait penindakan truk ODOL di jembatan timbang yang mulai diterapkan 1 Agustus lalu, Budi mengaku mulai muncul asosiasi yang sebelumnya tidak pernah berkoordinasi dengan Kemenhub menyangkut masalah transportasinya.

“Misalnya asosiasi semen, pupuk, besi, air minum, beras dan sebagainya. Pada dasarnya mereka mendukung, tinggal bagaimana kita menguatkan kembali seluruh daerah untuk mendukung kebijakan ini.”

Menurutnya, permasalahan truk ODOL ini penting karena berdampak pada keselamatan, kecepatan laju kendaraan, kemacetan terutama di jalan tol, dan juga kerugian negara senilai Rp43 triliun akibat ODOL.“Mudah-mudahan 2019 sudah bisa kita selesaikan semuanya.”

Soal informasi yang beredar mengenai penindakan ODOL yang berakibat pada kenaikan harga barang sampai mempengaruhi laju inflasi,  Budi mengatakan pihaknya masih perlu melakukan kajian lebih lanjut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper