Bisnis.com, JAKARTA - Progres pembangunan rumah susun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mencapai 50% dari target 2018.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi AH mengatakan pemanfaatan lahan yang ada sudah tidak memungkinkan lagi untuk membangun rumah tapak sehingga untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pembangunan hunian vertikal.
"Untuk rusun, tahun ini kami targetkan untuk membangun 15.000 unit dan sudah tercapai 50% progressnya," ujar Khalawi kepada Bisnis, Rabu (12/9/2018).
Berdasarkan data, Kementerian PUPR telah membangun rusun dengan total 456 tower yang terdiri atas 31.488 unit yang tersebar diseluruh Indonesia sepanjang 2015 hingga 2017.
Khalawi mengatakan selama ini masih cukup banyak pekerjaan rumah susun yang diselesaikan dengan tahapan PMK sehingga menurutnya diperlukan efektifitas manajemen proyek dalam pembangunan rumah susun.
"Kami lagi kaji performanya dari konstruksinya, kualitas, time scheduling, dan safety kira-kira ada 9 faktor untuk menguji efektifitas manajemen proyeknya," kata dia.
Baca Juga
Dia berharap pembangunan rusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dapat dikerjakan sefektif mungkin agar lebih tepat mutu, waktu, dan kualitas.