Bisnis.com, JAKARTA - Apartemen Skandinavia berhasil menjual 50 unit setiap bulan kendati kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat depresiasi nilai tukar rupiah.
Direktur PT Pancakarya Griyatama Norman Eka Saputra mengaku takjub apartemen yang telah diluncurkannya sejak November 2017 masih mendapatkan respons positif walaupun di tengah kondisi depresiasi nilai tukar rupiah dan melemahnya daya beli konsumen.
"Kami setiap bulan biasanya berhasil menjual 20 apartemen per bulan, tetapi entah kenapa bulan ini cukup bombastis, kami berhasil menjual sebanyak 50 unit dalam satu bulan ini," ujar Norman saat peluncuran tahap kedua apartemen Skandinavia Alter Ego di Tangerang, Sabtu (25/8/2018).
Hingga kini apartemen Skandinavia telah menjual sebanyak 400 unit dari penjualan tahap pertama dengan total 1.065 unit yang ditawarkan.
Menyusul kesuksesan tersebut, apartemen Skandinavia resmi meluncurkan penjualan tahap kedua bertajuk Alter Ego dengan total 420 unit yang akan ditawarkan.
Menjawab banyaknya permintaan tipe unit satu kamar tidur pada penjualan tahap pertama, Alter Ego menawarkan penjualan tipe unit andalannya, yaitu tipe 1+1 bedroom dengan ruang keluarga yang dapat ditransformasi menjadi kamar tidur dengan luas sama seperti kamar tidur utama.
Baca Juga
Alter Ego dibanderol dengan harga mulai dari Rp1 miliar hingga Rp2,5 miliar dengan unit terkecil seluas 44 meter persegi yang sudah dilengkapi furniture.
Norman mengaku sejak peluncuran tahap pertama pada November 2017, apartemen Skandinavia telah mengalami kenaikan harga mencapai 15%.
Apartemen Skandinavia merupakan bagian dari proyek superblok Tangerang City seluas 10 hektare yang terdiri dari mal, ruko, hotel, dan apartemen.
Norman mengungkapkan menggelontorkan investasi sebesar Rp650 miliar untuk pembangunan apartemen Skandinavia.
Sama seperti namanya, Apartemen Skandinavia Alter Ego diadopsi dari nilai kehidupan dan arsitektur wilayah Skandinavia yang memiliki indeks kebahagian dalam kehidupan tertinggi di dunia.
Norman menargetkan akan menjual habis seluruh unit hingga akhir 2019 dengan target nilai penjualan mencapai Rp580 miliar.