Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun AS mengklaim perundingan dengan Meksiko terkait reformasi Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) berjalan lancar, tetapi Presiden AS Donald Trump masih meminta waktu untuk pembahasan dengan Kanada.
Menurutnya, pengenaan tarif dan hambatan perdagangan dari Kanada terlalu tinggi dan mengganggu Negeri Paman Sam.
“Kami akan memberikan pajak untuk mobil jika kesepakatan [dengan Kanada] tidak tercapai,” ujar Trump, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (12/8/2018).
Adapun, Trump menyampaikan baru-baru ini bahwa dia memang lebih condong untuk melanjutkan pembicaraan reformasi NAFTA secara bilateral dengan tetangga dari utara dan Selatan.
“Saya tidak akan keberatan untuk mengubah nama NAFTA, dengan kesepakatan terpisah antara Kanada dan Meksiko. Pasalnya, kita membicarakan dua negara yang berbeda,” kata Trump pada bulan lalu.
Terkesampingkannya Kanada di dalam pembicaraan NAFTA masih disebabkan oleh perselisihan antara Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam Pertemuan Kelompok 7 (G7) pada Juni di Quebec, Kanada.
Pada kesempatan terpisah, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menegaskan, Trump tidak memiliki rencana untuk menarik diri dari NAFTA. Oleh karena itu, Trump mengupayakan pembicaraan dengan pendekatan yang berbeda di level bilateral alih-alih trilateral.
“Biasanya, ketika kita ingin mencapai kesepakatan dari banyak negara, maka hasilnya tidak selalu maksimal,” ujar Kudlow.