Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desainer Interior Terdampak Pelemahan Rupiah

Gejolak pelemahan nilai tukar rupiah berdampak pada bisnis desain interior, khususnya yang menggunakan barang impor.
Desain interior jendela/dokumentasi
Desain interior jendela/dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA - Gejolak pelemahan nilai tukar rupiah berdampak pada bisnis desain interior, khususnya yang menggunakan barang impor.

Desainer interior Kezia Karin mengatakan pelemahan rupiah selain berdampak pada tingginya harga produk interior impor tetapi juga terhadap jangka waktu pemesanan produk interior impor sehingga harus lebih memperhatikan lead time.

"Yang biasanya kami pesan 3 bulan sebelum rumah jadi, sekarang bisa 6 bulan atau lebih barang bisa baru sampai di Indonesia dan harus lebih memperhatikan legalitasnya juga," ujar Kezia kepada Bisnis, belum lama ini.

Walaupun demikian, Kezia, yang juga pemilik Kezia Karin Studio, mengatakan dengan pelemahan rupiah dan sepinya peminat furniture impor, merupakan saat yang tepat bagi desainer produk furnitur lokal bangkit.

Mayoritas masyarakat Indonesia yang menginginkan segala sesuatunya selalu cepat cenderung menginginkan produk ready stock. Dengan pelemahan rupiah tersebut mengakibatkan produk furnitur lokal lebih banyak beredar di pasar.

"Sudah dibikin jalan loh, barang impornya mahal, kalau impor sudah mahal sekali ya mau pake barang apa lagi. Sebenarnya saya sendiri lumayan happy dengan keadaan ini, karena ada harapan produk kita bisa lebih diterima," ungkap Kezia.

Selain itu, Kezia juga mengatakan Indonesia memiliki potensi produksi furniture yang tidak kalah dengan produk impor. Menurut Kezia terdapat setidaknya lebih dari lima brand produk furniture luar yang produksi di Indonesia.

"Banyak barang branded impor produksi di Indonesia seperti di Jawa Timur pabriknya banyak. Itu menunjukan bahwa kualitas produk kita diakui oleh internasional," kata dia.

Kezia berharap desainer Indonesia agar lebih percaya diri dan pemerintah semakin membuka jalan agar pasar lokal bisa menguasai tanahnya sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper