Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menegaskan keputusan pengelolan Blok Rokan di Riau yang diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) tidak akan memengaruhi penyelesaian proyek Ultra Laut Dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan keputusan pemerintah akan mengevaluasi keberlanjutan setiap wilayah kerja (WK). Dengan demikian, penyelesaian terkait IDD tetap akan dilihat lebih lanjut.
“Saya rasa kita melihat WK per WK dalam hal ini Rokan. Untuk IDD nanti setelah ini kita evaluasi sesuai dengan waktu yang kita sepakati bersama untuk bagaimana kita mengevaluasi IDD,” ujarnya pada Selasa (31/7/2018).
Proyek IDD dikembangkan oleh PT Chevron Pacific Indonesia yang juga menjadi kontraktor eksisting dari Blok Rokan. Hingga saat ini, pemerintah masih menunggu proposal baru IDD pascadikeluarkannya Makassar Strait dari proyek tersebut.
Semoga Chevron tetap mau berinvestasi di Indonesia di blok-blok lain
Atas nama pemerintah, Arcandra mengucapkan terima kasih kepada Chevron yang telah mengelola Blok Rokan dengan recoverable reserve sekitar 500 juta barrel of oil equivalent (BOE) – 1,5 miliar BOE ini. Dia berharap Chevron tetap mau berinvestasi dengan mengelola blok lain.
“Atas nama pemerintah kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya ke Chevron yang sudah mengelola blok ini. Semoga Chevron tetap mau berinvestasi di Indonesia di blok-blok lain,” tuturnya.
Sekadar informasi, nyaris setiap tahun realisasi produksi siap jual (lifting) dari WK Rokan tercatat unggul dibandingkan dengan WK lainnya. Namun, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi lifting blok migas ini pada semester I/2018 disalip oleh Blok Cepu.
Realisasi lifting minyak dari Blok Cepu pada semester I/2018 tercatat paling tinggi. Dengan capaian 209.922 bph atau sekitar 102,4% dari target 205.000 bph, capaian lifting Blok Cepu menyalip lifting Blok Rokan yang tercatat sebesar 207.148 bph atau sekitar 97% dari target 213.551 bph.
Selain itu, lifting Blok Cepu tahun ini diproyeksi mencapai 210.285 bph atau 102,6% dari target. Sementara, lifting Blok Rokan milik KKKS PT Chevron Pacific Indonesia ini diprediksi hanya mencapai 205.952 bph atau 96,4% dari target.