Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) tengah berupaya memperluas pasar hingga ke daerah mengingat tingkat penyerapan produk gas industri nasional belum maksimal.
Arief Harsono, Steering Committee AGII yang juga Founder and Chairman Samator Group, mengatakan kapasitas pabrik gas industri sejak 8 tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan yang signifikan sampai 300%. Namun sayangnya peningkatan itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan konsumsi oleh industri lainnya.
"Untuk meningkatkan konsumsi kami harus masuk ke daerah-daerah yang belum terjangkau suplai gas industrinya terutama usaha kecil menengah (UKM)," katanya saat konferensi pers Kongres AGII Ke-10 hari ini Kamis (5/7/2018).
Namun begitu, untuk meningkatkan konsumsi gas industri, pengusaha gas industri kerap mengalami banyak kendala. Salah satunya sulitnya perizinan membangun pabrik dan filling station sehingga membuat biaya ekonomi tinggi, hingga perpanjangan sertifikat Hak Guna Bangunan di atas HPL Kawasan Industri BUMN.
"Memang soal perizinan ini berbeda di tiap kota, ada yang sulit ada yang mudah. Ada contohnya anggota kami yang bangun pabrik di suatu daerah cuma sidang 2 jam selesai bahkan tidak ada biaya apapun. Kami berharap pemda-pemda lain melakukan hal itu," ujar
Menurutnya kendala tersebut bakal menjadi pertimbangan investor dalam menanamlan modalnya di Indonesia.
Rachmat Harsono, Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk, menambahkan dalam kongres tersebut para anggota AGII akan menyusun rencana dalam memenuhi kebutuhan gas industri hingga ke pelosok misalnya gas oksigen untuk rumah sakit, hingga gas untuk sektor perikanan agar hasil laut memiliki nilai tambah.
"Selama ini pemenuhan gas industri kebanyakan di Jawa, tapi ini ada anggota kami yang sudah mulai masuk ke Papua, buka cabang di sana. Yang belum ada pabrik gas industri akan kita suplai dari sini," jelasnya.
Ada pun kapasitas produksi gas industri secara nasional saat ini sudah mencapai 2,4 miliar Nm3/tahun atau meningkat dari 2010 yang hanya 900 juta Nm3/tahun. Dari total kapasitas produksi saat ini, penyerapan konsumsi gas industri masih sekitar 80%.
Gas industri dipergunakan dalam proses produksi manufaktur, seperti gas asitilen untuk mengelas dan gas argon untuk pembuatan titanium, gas oksigen untuk rumah sakit.