Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENSI PERANG DAGANG: Tiga Mitra AS Siap Balas Tarif Baja

Mitra terdekat Amerika Serikat berencana membalas tarif baja dan aluminium yang telah ditetapkan oleh AS kepada mereka.
Baja/Bisnis.com
Baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Mitra terdekat Amerika Serikat berencana membalas pengenaan tarif baja dan aluminium yang telah ditetapkan oleh AS kepada mereka.

Adapun reaksi setiap negara mitra sangat cepat setelah Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan pengenaan tarif baja untuk produk impor asal Uni Eropa, Meksiko, dan Kanada pada Jumat (1/6/2018).

Ross menyatakan pengenaan tarif baja ini merupakan upaya AS melindungi kepentingan nasionalnya, sehingga otomatis pengecualian tarif terhadap tiga mitra AS tersebut pun berakhir.

“Keputusan hari ini menargetkan mitra Amerika ketika kami harus bekerjasama dengan mereka untuk melawan praktik perdagangan tidak adil dari negara-negara seperti China,” kata Ketua DPR AS Paul Ryan, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (1/6/2018).

Uni Eropa merespons akan mengambil langkah pembalasan. Meksiko berjanji akan megenakan tarif untuk segala produk asal AS,mulai dari baja hingga keju. Sementara Kanada akan mengenakan tarif hingga 16,6 miliar dolar Kanada (US$12,8 miliar) atas baja, aluminium, dan produk lainnya asal AS per 1 Juli 2018.

Melalui pernyataan publik di seluruh ibukota, mulai dari Ottawa, Brussels, hingga Washington dan Mexico City, para pejabat pemerintah memperlihatkan rasa frustasi dan kebingungan mereka melihat langkah Negeri Paman Sam.

PM Kanada Justin Trudeau menyatakan, tarif tersebut merupakan penghinaan atas “kemitraan keamanan selama ini” bagi tentara Kanada dan AS yang telah bertarung dan gugur bersama-sama.

“Kami harus percaya hingga di satu titik bahwa akal sehat akan menang, namun kami tidak melihat tanda-tanda itu dari keputusan Pemerintahan AS hari ini,” ujar Trudeau lewat konferensi pers.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker juga angkat bicara di Brussels, bahwa Jumat (1/6/2018) ini merupakan hari terburuk bagi perdagangan dunia.

“Sangat tidak dapat diterima bahwa suatu negara mengenakan pengukuran unilateral untuk perdagangan dunia,” katanya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo menyebut Presiden AS Donald Trump telah "menembak kakinya sendiri" dengan tarif tersebut.

Adapun kekhawatiran menjulang mengenai prospek perang dagang ketika Pemerintahan Trump juga mempertimbangkan pengenaan tarif untuk impor otomotif (akan merugikan penyuplai dari Meksiko, Kanada, Jepang, Jerman) dan tarif sebesar US$50 miliar untuk produk impor asal China.

Untuk itu, Uni Eropa dan Jepang mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk tarif baja dengan mengatakan kemungkinan tarif untuk otomotif “akan menyebabkan guncangan dalam pasar global dan akhirnya merusak sistem perdagangan multilateral yang menjadi dasar aturan Organisasi Dagang Internasional (WTO).”

Sebelumnya, Ross mengeluhkan tidak ada kemajuan di dalam diskusi dengan UE terkait konsesi perdagangan, pun dengan Kanada dan Meksiko terkait Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Oleh karena itu, pengecualian tarif yang permanen terhadap negara-negara mitra itu sulit diberikan. Adapun, bersama-sama, ketiga mitra AS tersebut menyumbang sekitar 40% dari impor baja AS.

Ross menambahkan, dia masih berupaya untuk melanjutkan negosiasi dengan Kanada, Meksiko, dan UE untuk menyelesaikan masalah ini.

“Ada potensi ‘fleksibilitas’ di masa depan karena presiden memiliki kekuatan untuk meningkatkan atau mengurangi tarif, menghapus, atau menentukan kuota,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper