Bisnis.com, JAKARTA - UrbanAce, perusahaan rintisan di bidang teknologi properti, menargetkan untuk melantai di bursa saham dan melakukan initial public offering (IPO) dalam lima tahun.
Founder dan CEO UrbanAce Ronny Wuisan mengatakan tujuan IPO bukan hanya untuk mendapatkan pendanaan melainkan dirinya menilai bahwa perusahaan rintisannya idealnya menjadi perusahaan terbuka dan transparan.
“Saya rasa perusahan ini harus transparan mulai dari pembukuan, pembagian komisi, sehingga para broker kami tidak perlu merasa takut komisi tidak dibayar atau kami akan membawa kabur uang dan lain-lain,” ujar Ronny di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Baca Juga
Hingga kini, Ronny mengaku sudah mendapatkan tujuh investor indipenden dengan jumlah yang tidak mau disebutkan.
Untuk mencapai target lima tahun ke depan, pada 2018 UrbanAce akan berfokus pada beberapa aktivitas seperti merekrut broker lebih banyak, menambahkan fitur terbaru pada website, dan membuka cabang di Surabaya.
Sementara itu, UrbanAce memiliki 300 broker profesional yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan telah bekerja sama secara resmi dengan 12 pengembang seperti Sinarmas Land, Lavon Swancity, Ciputra, Intiland, Summarecon, Paramount Land, Alam Sutera, Keppel Land, Tokyo Land, Vasanta, Adhi Persada, dan PP Property.