Bisnis.com, JAKARTA-- Agung Podomoro Land (APLN) membidik potensi kalangan menengah atas di Karawang yang cukup banyak dengan peluncuran proyek superblok.
General Manager Marketing Taruma City, Rina Irawan mengatakan rata-rata masyarakat Karawang dapat dikategorikan memiliki daya beli kuat. Namun, sayangnya pengembang lokal di kawasan itu justru berfokus pada pengembangan hunian di segmen menengah dan bawah.
Selain itu, imbuh dia, banyak masyarakat di Karawang yang juga masih tinggal di ruko. Sehingga kata dia menjadi peluang lanjutan yang bisa dikembangkan untuk menangkap pasar ini.
“Potensi di Karawang belum dimanfaatkan secara maksimal, banyak masyarakat berduit di sini yang belum diakomodasi. Jadi kami memutuskan menggarap superblok di sini,” katanya akhir pekan ini.
Rencananya APLN akan mengembangkan hunian mewah super blok Taruma City di Kota Karawang, Jawa Barat, di atas lahan 5,6 ha. Konsep superblok ini ini berupa hunian rumah tapak yang dikombinasikan dengan apartemen satu menara dan ruko.
Untuk hunian tapak, harga yang ditawarkan mulai dari Rp2,7 miliar per unit yang dibangun secara terbatas jumlah yakni hanya 49 unit . Sementara unit ruko yang akan dibangun berjumlah 243 unit dan dilengkapi dengan taman Tribeca Park, dan pusat kuliner.
Baca Juga
Unit ruko dipasarkan dalam beberapa tipe, dengan harga terendah Rp 1,8 miliar untuk ruko ukuran 4,5 x 10 dua lantai dan termahal Rp 10 miliar untuk ruko ukuran 8x10 dengan tinggi empat lantai.
Rina menjelaskan, untuk unit ruko, akan dibangun dengan menghadap dua muka. Satu muka ke Jalan Kertabumi dan muka lainnya menghadap ke Tribreca Park.
Lokasi pembangunan Taruma City juga tidak akan terlalu jauh dari proyek rumah tapak yang lebih dulu dikembangkan perusahaan, yakni Grand Taruma. Untuk Grand Taruma, dia mengatakan masih memasarkan unit tersisa yang saat ini 55 unit.
“Dari pembangunan 48 ha, sekitar 1.400 unit telah terjual,” imbuhnya.
Sejauh ini, kata dia, karakteristik konsumen yang membeli hunian Grand Trauma merupakan masyarakat di Karawang selain dari kota sekitar seperti Jakarta. Selain itu sebagai kawasan industri, dengan banyak ekspatriat, pasar sewa hunian juga sudah mulai berjalan.