Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun rumah susun untuk lanjut usia milik Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahaan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyatakan pemerintah melihat lanjut usia (lansia) jumlahnya sangat besar dan tidak terawatt. Mereka memerlukan hunian yang datang dari pemerintah. Ada pun Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan memang sudah terlebih dahulu mengajukan permohonan pembangunan rusun untuk lansia.
“Kami lihat kebutuhan yang tersedia saat ini terbatas. Jadi rusun ini menjadi percontohan, kalau manfaatnya sangat besar, kami bisa menambahnya,” ungkap Khalawi di Cibubur, Selasa (24/4/2018).
Dia menyebut bangunan rusun lansia ini memerlukan anggaran sekitar Rp16 miliar. Ada pun biaya pemeliharaan diprediksi tidak lebih dari 5% dari investasi. Biaya pemeliharaan akan diberikan selama dua tahun. Total ruangan untuk lansia ada 90 unit, namun yang baru berisi sekitar 60 unit untuk 60 orang lansia.
Khalawi menyebut, pemerintah menyediakan sejumlah fasilitas khusus guna mendukung produktivitas hidup para lansia. Misalnya, ruang rehabilitasi, ruang olahraga, ruang terbuka hijau, ruang untuk kewirausahaan, dan ruang membaca ataupun berdiskusi.
Selain itu, di setiap lantai ada ruangan untuk bersantai bagi para lansia. Dia mengaku masih akan melihat lagi permintaan untuk rumah susun lansia setelah rusun Karya Bhakti Ria Pembangunan ini.
Baca Juga
“Pengelolaan dan sewa kami serahkan ke Yayasna, kami tunggu pengurusan asetnya. Tetapi dari Pembina, mereka mengatakan selama aset pemerintah kita masih lakukan pemeliharaan, ada 90 unit,” terang Khalawi.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, ruangan tidur untuk para lansia ini cukup besar bagi satu orang lansia dengan ukuran tempat tidur untuk dua orang. Setiap ruangan disediakan meja makan mini, meja tamu berukuran kecil, lemar, dan kamar mandi di dalam unit. Ruangan tidak dilengkapi dengan mesin pendingin ruangan. Alasannya, karena menghindari suhu yang terlampau dingin bagi lansia.
