Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) akan mengoptimalkan penggunaan Terminal Jamrud Selatan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya untuk program tol laut yang dicanangkan pemerintah.
Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Ari Askhara menjelaskan saat ini Terminal Jamrud Selatan telah dilengkapi dengan fasilitas dermaga sepanjang 400 meter dan kapasitas lapangan penumpukan hingga 5.000 TEUs atau seluas 1,2 hektare (ha).
Posisi Pelabuhan Tanjung Perak memegang peranan penting karena menjadi gerbang logistik ke kawasan timur Indonesia. Untuk Program Tol Laut pemerintah, Terminal Jamrud Selatan kini dilayani oleh semakin banyak agen pelayaran.
“Tidak hanya BUMN Pelni, tapi juga swasta seperti Meratus, Temas, dan Mentari. Ini merupakan upaya Pelindo III sebagai BUMN yang hadir bagi masyarakat untuk mendukung penuh dalam mewujudkan program tol laut," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (8/4/2018).
Menurut Ari, ketersediaan peralatan di terminal tersebut juga ditingkatkan untuk mendorong produktivitas bongkar muat dan tingkat pelayanan yang diberikan oleh Pelindo III kepada para pengguna jasa. Perseroan menyiagakan 5 unit harbour mobile crane, 2 reach stacker, dan 6 truk di Terminal Jamrud Selatan agar waktu pemuatan barang semakin efisien dan barang lebih cepat diterima oleh masyarakat di bagian timur Nusantara.
Direktur Komersial dan Operasional Pelindo III Mohammad Iqbal menambahkan kelompok usaha Pelindo III kini memiliki lini bisnis PT Berkah Multi Cargo Logistics (BMC Logistics) yang menawarkan layanan solusi pengangkutan multimoda yang terintegrasi.
Baca Juga
"BMC Logistics menjadi inovasi Pelindo III untuk fokus pada layanan logistik yang mencakup angkutan darat, udara, dan laut, serta pengelolaan gudang, forwarding, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), serta custom clearance," paparnya.
Iqbal juga menyebutkan hadirnya BMC Logistics akan mendorong standarisasi operasional bongkar muat di pelabuhan dengan menjamin keselamatan pekerja dan barang, serta profesional dan efektif.
"BMC juga dapat berperan sebagai koordinator Program Tol Laut di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III," tambahnya.
Ke depannya, komoditas barang untuk Program Tol Laut akan total dikirim dalam peti kemas (kontainerisasi). Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pelindo III akan mengembangkan penyediaan fasilitas, yakni optimalisasi lahan di Terminal Kalimas yang sebelumnya lebih banyak melayani pelayaran rakyat (pelra), akan disiapkan untuk menjadi area penumpukan peti kemas Program Tol Laut dengan jasa trucking dilayani oleh BMC Logistics.
Terkait pentingnya peran Program Tol Laut untuk menekan disparitas harga barang antara kawasan barat dan timur Indonesia, Iqbal yang pernah mengenyam pendidikan kepelabuhanan di Belgia dan Singapura itu memaparkan bahwa kunci dari penurunan harga barang di level konsumen adalah performa logistik yang efisien karena adanya konektivitas pengangkutan antara pasar, hinterland, pelabuhan, angkutan laut.
"Mulai dari pasar, misalnya untuk Program Rumah Kita [sinergi BUMN untuk distribusi semen ke NTT], Pelindo III menyediakan gudang sebagai stock point, distribution center, dan trading house. Lalu, antara hinterland dan pelabuhan, BMC Logistics menjadi inovasi Pelindo III untuk solusi integrasi multimoda. Kemudian, di pelabuhan Pelindo III mendedikasikan Terminal Jamrud Selatan dan fasilitas peralatan bongkar muat yang cukup untuk Program Tol Laut. Terminal terdedikasi ini juga akan mengoptimalkan fasilitas tambatan sehingga lebih banyak kapal yang sandar, sehingga kapasitas angkut komoditas barang untuk Program Tol Laut semakin besar," jelasnya.