Bisnis.com, JAKARTA-- Tujuh negara tertarik untuk berinvetasi dalam pembangunan Kereta Api Parepare--Makassar. Ketujuh negara tersebut yaitu Kanada, Jerman, Austria, Inggris, Jepang, Korea dan China.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo menuturkan dari tujuh negara tersebut, terhitung delapan jika termasuk dengan Indonesia, setidaknya ada 14 perusahaan yang sudah menyampaikan letter of interest. “14 perusahaan yang sudah sampaikan LoI,” kata Sugihardjo kepada Bisnis, Rabu (4/4/2018).
Sugihardjo menuturkan dalam proyek kereta api tersebut salah satu pihak yang membantu adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang membuat dokumen proyek rel Makassar - Pare-pare sehingga menarik bagi swasta.
“Kami dibantu oleh PII dalam membuat outline, business, chas (OBC). Dari OBC sudah dibuat, kemudian kita minta masukkan dalam dialog publik, kita uji publik. Dan juga market sounding atau tes pasar.”
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan sepanjang 44 kilometer rel kereta Makassar - Pare-pare dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan sisanya, sepanjang 111 kilometer akan dikerjakan dengan menggandeng swasta.
Skema yang ditawarkan pemerintah kepada swasta dalam proyek ini adalah availability payment yang diperkirakan senilai Rp300 miliar per tahun dengan masa konsesi 20 tahun. Dengan skema tersebut, swasta mengeluarkan modal untuk membangun proyek secara utuh.
Baca Juga
Setelah rampung dan bisa beroperasi, pemerintah membayar biaya pembangunan konstruksi tersebut dengan cara mencicil sesuai waktu perjanjian.
Nantinya, bagian yang akan digarap oleh swasta melalui skema KPBU adalah prasarana perkeretaapi an yang meliputi jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api di mana lelang akan dilakukan pada Oktober tahun ini.
Proyek kereta Sulawesi (Wikipedia)