Bisnis.com, JAKARTA – Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas. Negeri Tirai Bambu mengumumkan rencana pengenaan tarif impor tambahan untuk 106 produk AS, kurang dari 24 jam setelah AS melancarkan aksi serupa.
Pemerintah China mengumumkan rencana pengenaan tarif impor tambahan untuk 106 produk AS, tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif impor terhadap sekitar 1.300 produk China.
Dilansir Reuters, Rabu (4/4/2018), China mengumumkan akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 25% terhadap 106 barang-barang asal AS. Produk-produk tersebut di antaranya kedelai, mobil, bahan kimia, beberapa jenis pesawat terbang, dan produk jagung.
Pernyataan terpisah yang dirilis Kementerian Perdagangan China menginformasikan produk-produk yang menjadi target rencana pengenaan tarif itu mencapai nilai US$50 miliar pada tahun 2017.
Tarif tambahan juga akan dikenakan pada produk-produk seperti wiski, cerutu dan tembakau, beberapa jenis daging sapi, pelumas, serta propana dan produk plastik lainnya, menurut Kementerian Keuangan.
Produk lainnya yang dikenakan tarif baru mencakup jus jeruk, produk sorgum tertentu, kapas, beberapa jenis gandum, serta truk, beberapa kendaraan SUV, dan beberapa jenis kendaraan listrik.
Baca Juga
Dikutip CNBC, kantor berita China Central Television (CCTV) mengabarkan tanggal berlakunya tarif tambahan tersebut akan diinformasikan kemudian.
Sebelumnya, pada Selasa (3/4) waktu setempat, pemerintahan Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% atas sekitar 1.300 produk teknologi industri, transportasi, dan medis dari China dengan nilai mencapai US$50 miliar.
Kementerian Perdagangan China pun bereaksi menyatakan mengecam serta menentang rencana pengenaan tarif AS tersebut dan akan mengambil langkah-langkah balasan lebih lanjut.
"Proposal pengajuan tarif impor oleh AS tidak berdasar, mencerminkan praktik unilateral dan proteksionis yang kami kutuk keras dan tentang dengan kuat," demikian pernyataan resmi Kemendag China, dilansir kantor berita Xinhua.
Bulan lalu, AS telah mengenakan tarif impor untuk produk baja dan aluminium termasuk yang berasal dari Negeri Panda. Tarif impor yang dikenakan masing-masing sebesar 25% dan 10%.
China kemudian membalas dengan menjatuhkan tarif untuk impor sebesar hingga 25% terhadap 128 produk AS, di antaranya daging babi, buah, kacang-kacangan, dan wine, sehingga meningkatkan tensi perdagangan antara kedua negara.