Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga gabah kering panen (GKP) khususnya di tingkat petani pada Maret 2018 tercatat mengalami penurunan sebesar 8,65 persen menjadi Rp4.757 per kilogram dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan harga gabah tersebut disebabkan mulai bergulirnya panen raya pada Maret 2018. Penurunan tersebut tidak hanya terjadi pada tingkat petani, tetapi juga pada tingkat penggilingan.
"Harga gabah di kedua tingkat baik petani maupun penggilingan mengalami penurunan. Ketika harga gabah turun, beras juga mengikuti," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Laporan BPS tersebut berdasarkan 2.350 transaksi penjualan gabah di 30 provinsi selama Maret 2018. Tercatat transaksi gabah kering panen mencapai 63,06%, gabah kualitas rendah 28,30 persen, dan gabah kering giling sebanyak 8,64%.
Berdasarkan data, selama Maret 2018, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani Rp4.757,00 per kilogram atau turun 8,65%. Sementara di tingkat penggilingan Rp4.845,00 per kilogram atau turun 8,67 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Sementara untuk gabah kering giling, rata-rata harga di tingkat petani Rp5.442,00 per kilogram atau turun 8,71%, dan di tingkat penggilingan Rp5.555,00 per kilogram atau turun 8,85%.
Harga gabah kualitas rendah juga tercatat turun, di tingkat petani Rp4.367,00 per kilogram atau turun 8,16% dan di tingkat penggilingan Rp4.465,00 per kilogram atau turun 7,82%.
Untuk harga beras, pada Maret 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.893,00 per kilogram, turun sebesar 4,71% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.698,00 per kilogram, turun sebesar 5,06 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.554,00 per kilogram atau turun sebesar 4,34% .