Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Plywood: Indonesia Harus Ambil Momentum

Perang dagang antara China dan Amerika Serikat mendatangkan berkah bagi pengusaha kayu olahan asal Indonesia. Saatnya Indonesia mengambil momentum untuk mengisi pasar.
Panel kayu dan kayu olahan./Ilustrasi-kemenperin.go.id
Panel kayu dan kayu olahan./Ilustrasi-kemenperin.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Perang dagang antara China dan Amerika Serikat mendatangkan berkah bagi pengusaha kayu olahan asal Indonesia. Saatnya Indonesia mengambil momentum untuk mengisi pasar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeparihanto mengatakan menjelang berakhirnya triwulan I/2018 telah terjadi kenaikan pengiriman kayu olahan hingga 28% menjadi US$3,03 miliar. Jumlah ini diyakini tumbuh lebih besar mengingat pencapaian ini berdasarkan data pengapalan per 25 Maret.   

“Artinya besar kemungkinan sampai dengan akhir Maret ini bisa lebih besar daripada rerata triwulan I/2017,” kata Purwadi, Senin (26/3/2018).

Seperti dilaporkan oleh Reuters, pada awal Desember Amerika mengenakan tarif bea masuk anti dumping sebesar 183,6% dan bea anti-subsidi hingga 194,9% bagi kayu olahan asal China. Sanksi diberikan setelah pada 2016, enam perusahaan plywood AS melaporkan kerugian yang mereka derita dan meminta perlindungan dari pemerintah akibat perdagangan yang tidak adil yang dijalankan perusahaan China.     

Beralihnya para pembeli kayu olahan dari China ke Indonesia diharapkan dapat dipertahankan hingga akhir 2018. Para produsen juga diharapkan lebih ekspansif memasarkan produknya ke pasar yang sedang terbuka itu.   

“Khusus untuk kayu panel atau plywood, ekspor produk kayu olahan Indonesia ke USA pada 2017 juga menunjukkan tren positif.  Berdasarkan data shipment dokumen V legal, nilai ekspornya mencapai US$264 juta atau naik 10% dibandingkan dengan 2016,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper