Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komite Keselamatan Konstruksi Terus ‘Pelototi’ Badan Usaha

Komite Keselamatan Konstruksi akan terus memantau hasil evaluasi pekerjaan konstruksi layang yang dilakukan dalam sepekan terakhir kepada badan usaha, terutama bagi yang diizinkan melanjutkan pekerjaan dengan catatan.
Tim Labfor Bareskrim Pori melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca robohnya tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2). Tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang roboh pada Selasa (20/2) sekitar pukul 03.00 WIB itu menyebabkan tujuh pekerja dari proyek tersebut terluka. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tim Labfor Bareskrim Pori melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca robohnya tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2). Tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang roboh pada Selasa (20/2) sekitar pukul 03.00 WIB itu menyebabkan tujuh pekerja dari proyek tersebut terluka. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA — Komite Keselamatan Konstruksi akan terus memantau hasil evaluasi pekerjaan konstruksi layang yang dilakukan dalam sepekan terakhir kepada badan usaha, terutama bagi yang diizinkan melanjutkan pekerjaan dengan catatan.

Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa pertemuan antara badan usaha jalan tol dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono adalah untuk menyampaikan kembali agar tindak lanjut evaluasi dilaksanakan oleh badan usaha.

"Semua punya catatan sebetulnya dan wajib untuk dilaksanakan. Tidak ada tenggat, ini kami pantau sampai hasilnya selesai," kata Syarif, Kamis (1/3/2018).

Berdasarkan data Ketua Komite Keselamatan Konstruksi, sebayak delapan proyek diizinkan lanjut dengan catatan. Misalnya, jalan tol Becakayu yang harus memfinalisasi design form work-nya atau tol Depok—Antasari yang harus memperbaiki prosedur lifting.

Adapun, Syarif mengatakan bahwa evaluasi terhadap 37 proyek yang masuk dalam kategori penghentian konstruksi layang sudah selesai. Beberapa proyek yang belum melakukan presentasi sampai kemarin seluruhnya sudah tidak memiliki pekerjaan konstruksi layang, seperti ruas tol Ngawi—Kertosono.

Adapun, dia mengatakan bahwa sampai sejauh ini, target penyelesaian seluruh proyek yang dievaluasi masih sesuai dengan estimasi kendati ada penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang selama sepekan.

"'Kalau dari sisi target masih tetap sesuai dengan rencana enggak ada perubahan. Lagi pula ini adalah evaluasi seluruh kegiatan yang dilakukan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper