Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga Komoditas Dongkrak Kinerja Freeport 2017

Sepanjang 2017, PT Freeport Indonesia mencetak kenaikan penjualan emas sebesar 46,11% dibandingkan dengan realisasi 2016.
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan), berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson, disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan), berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson, disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2017, PT Freeport Indonesia mencetak kenaikan penjualan emas sebesar 46,11% dibandingkan dengan realisasi 2016.

Mengutip laporan keuangan dan operasi Freeport-McMoRan Inc., induk usaha Freeport Indonesia, Minggu (25/2/2018), pada periode tahun lalu tersebut, perjualan emas Freeport Indonesia mencapai 1,54 juta ounce. Jauh melebihi realisasi 2016 sebanyak 1,054 juta ounce.

Pertumbuhan penjualan emas itu pun didukung oleh kenaikan harga jual rata-ratanya sebesar 2,51% dari US$1.237 per ounce menjadi US$1.268 per ounce.

Sebagaimana produksinya yang menurun, penjualan untuk komoditas tembaga pun mengalami nasib serupa. Realisasi penjualan logam untuk industri tersebut turun 6,93%.

Rinciannya, pada 2016 realisasi penjualan tembaga Freeport Indonesia mencapai 1,054 miliar pon. Sementara sepanjang 2017 realisasinya sebanyak 981 juta pon.

Namun, penurunan penjualan tersebut ditutupi oleh harga jual rata-rata sepanjang tahun lalu senilai US$3 per pon atau lebih tinggi 29,31% dari harga jual rata-rata pada 2016 yang senilai US$2,32 per pon.

CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan penjualan tembaga hanya turun tipis di kuartal IV/2017 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berbeda dengan tembaga, kenaikan penjualan emas memang signifikan setiap kuartalnya.

"Hal ini mencerminkan tingginya kadar bijih emas," tuturya belum lama ini.

Menurut Adkerson, proyeksi penjualan untuk tahun ini sangat tergantung pada beberapa faktor, termasuk kinerja operasi, produktivitas tenaga kerja, waktu pengapalan, dan perpanjangan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga.

Untuk poin terakhir, Freeport Indonesia telah mendapatkan rekomendasi ekspor yang juga telah diproses menjadi izin ekspor untuk periode 15 Februari 2018-15 Februari 2019. Adapun kuota yang diperoleh adalah 1,25 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper