Bisnis.com, JAKARTA — Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA memprediksi Indonesia bakal menjadi negara pengimpor gandum terbesar periode 2017—2018 dengan volume 12,50 juta ton, menggantikan posisi Mesir.
Mesir yang selama ini tercatat sebagai pengimpor gandum terbesar di dunia, pada periode 2017—2018 (Juli—Juni) diprediksi “hanya” mengimpor 12 juta ton.
USDA dalam laporan World Agricultural Supply and Demand Estimates yang dirilis Kamis (8/2/2018) menyebutkan bahwa impor gandum Indonesia bertumbuh karena permintaan bahan makanan dan pakan meningkat.
Selain itu, pertumbuhan penduduk dan pendapatan, serta tren diet mengikuti pola Barat yang mengonsumsi kue-kue kering, mi instan, dan daging unggas membuat permintaan akan gandum ikut terdongkrak.
Secara tradisional, empat besar pemasok gandum ke Indonesia adalah Australia, Kanada, Ukraina, dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Akan tetapi, daya saing gandum produsen di sekitar Laut Hitam terus berlanjut sehingga menekan pemasok utama yang menawarkan harga lebih tinggi karena kualitasnya yang premium.
Alhasil, komposisi pemasok gandum ke Indonesia pada 2017—2018 pun berubah menjadi Ukraina, Australia, Rusia, dan Kanada. Amerika Serikat melorot ke urutan kelima.
Selama Juli—November 2017, impor gandum dari Ukraina telah melampaui Australia yang selama ini tercatat sebagai pemasok 50% lebih kebutuhan gandum di Indonesia. Begitu juga dengan Rusia kini telah membuat pintu masuk ke Indonesia.
Data menunjukkan bahwa penjualan dari Ukraina ke Indonesia naik 23% menjadi 1,65 juta ton, sedangkan penjualan Rusia lebih tinggi empat kali lipat menjadi 979.000 ton.