Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan meminta operator penerbangan tetap mematuhi prinsip kepatuhan 3S+1C saat melayani pengguna jasa dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2018, terutama dengan armada extra flight atau penerbangan tambahan.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan operator penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance. Operator penerbangan terdiri dari maskapai, pengelola bandara, jasa layanan darat (groundhandling), dan pengelola navigasi penerbangan
"Hal ini penting mengingat extra flight dilaksanakan di luar waktu-waktu penerbangan yang normal di masing-masing bandara," kata Agus hari ini, Kamis (8/2/2018).
Dia menambahkan pada Februari ini juga memasuki puncak musim penghujan dengan cuaca yang sering berubah-ubah secara ekstrim. Semua pihak perlu waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik terkait keselamatan, keamanan maupun pelayanan penerbangan.
Beberapa maskapai nasional sudah bersiap-siap menambah jumlah kursi penerbangan dengan melakukan extra flight. Hingga hari ini, tercatat maskapai Sriwijaya Air, NAM Air dan Citilink sudah menyatakan akan melakukan extra flight ke beberapa daerah tujuan seperti Tanjung Pandan, Pangkal Pinang, Pontianak dan Semarang.
Dia menilai, untuk di Indonesia, jumlah penumpang secara umum pada saat libur Imlek memang tidak melonjak seperti libur Lebaran atau Natal dan Tahun Baru Masehi. Namun tahun ini, libur Imlek jatuh pada Jumat sehingga jika ditambah libur hari Sabtu-Minggu akan menjadi long weekend.
Sesuai dengan prinsip transportasi udara yang berkecepatan tinggi, lanjutnya, puncak kepadatan keberangkatan penumpang diprediksi pada hari Kamis sore hingga Jumat pagi. Puncak kepadatan kepulangan penumpang terjadi pada Minggu malam hingga Senin pagi.
Operator penerbangan diminta lebih mengintensifkan kerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika di masing-masing bandara untuk mengetahui perubahan cuaca.
"Jika cuaca memang tidak mendukung untuk penerbangan, lebih baik menunda atau membatalkan penerbangan," ujarnya.