Bisnis.com, JAKARTA –.Penilaian IMF terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia serta rencana Saudi Aramco-Petronas menerbitkan utang senilai US$8 miliar mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Kamis (8/2/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Konsumsi Bukan Masalah Besar. Dana Moneter Internasional atau IMF menilai tren perlambatan konsumsi rumah tangga tidak akan menjadi potensi masalah dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia karena masih dalam batas penurunan yang moderat. (Bisnis Indonesia)
IMF: Ruang Penaikan Sangat Besar. Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia masih memiliki ruang untuk menaikkan rasio pajak menjadi 15% terhadap produk domestik bruto (PDB). Luis Beuer, IMF Mission Chief for Indonesia, menilai rasio pajak sebesar 10% pada tahun lalu masih berada di level moderat. (Bisnis Indonesia)
Senat AS Sepakati Kenaikan Anggaran Program Militer. Para pemimpin Senat Amerika Serikat mencapai kesepakatan bipartisan pada hari Rabu (7/2/2018) untuk menambahkan ratusan miliar dolar ke program militer dan dalam negeri selama dua tahun ke depan sambil menaikkan batas utang federal. (Bisnis.com)
AS Siapkan Sanksi Terberat untuk Korut. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan negaranya segera mengumumkan sanksi terberat kepada Korea Utara (Korut). Ia menambahkan bahwa rezim di Pyongyang tidak akan diizinkan untuk memanfaatkan ajang Olimpiade Musim Dingin guna kepentingannya. (Investor Daily)
Hong Kong Darurat Virus Flu H3N2. Ratusan ribu anak-anak sekolah di Hong Kong nampaknya mulai menikmati libur Tahun Baru Imlek lebih awal. Instruksi otoritas pendidikan Hong Kong meminta sekolah tutup lebih awal guna melawan wabah flu Australia. (Kontan)
Saudi Aramco-Petronas Cari Pinjaman US$8 M. Perusahaan raksasa minyak asal Arab Saudi, yakni Saudi Arabian Oil Co. (Saudi Aramco) semakin gesit melebarkan ekspansinya di kawasan Asia. Terbaru, perusahaan ini bersama perusahaan minyak asal Malaysia, yakni Petroliam Nasional Berhad (Petronas) berencana menerbitkan utang senilai US$8 miliar. (Kontan)