Bisnis.com, JAKARTA – Cushman and Wakefield mencatat ada delapan gedung perkantoran baru akan masuk di pasar central business district daerah Sudirman, Jakarta tahun ini.
Dikutip dari laporan Cushman and Wakefield, Jakarta Marketbeat 4th Quartal 2017, delapan gedung perkantoran baru itu diharapkan bisa memberi dampak yang signifikan terhadap industri properti tahun ini.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan kehadiran gedung perkantoran baru tersebut ada di daerah Sudirman dan sekitarnya.
“Masih didominasi di Sudirman, dan sekitarnya,” jelas Arief kepada Bisnis, Minggu (4/2).
Adapun delapan gedung perkantoran baru tersebut adalah Office One di Kuningan, District 8 Tower Treasury di Sudirman, District Tower 8 Prosperity di Sudirman, District 8 Tower Revenue di Sudirman, Menara ASTRA di Sudirman, World Capital Tower di Kuningan, World Trade Center 3 (WTC-3) di Sudirman, dan Sequis Tower di Sudirman.
Sementara itu, ruang perkantoran di Jakarta, khususnya di central business district (CBD) atau pusat bisnis ini pada kuartal empat 2017 menunjukkan adanya penurunan okupansi perkantoran di area CBD menjadi 78,45% dari 81,80% pada periode yang sama tahun 2016. Cushman and Wakefield menilai pertumbuhan pada 2017 memang tak signifikan karena banyaknya relokasi tenant pada tahun ini.
Baca Juga
Saat ini, kata Arief, Cushman and Wakefield mencatat total pasokan perkantoran sampai dengan kuartal empat 2017 sebanyak 6,047,089 meter persegi.
"Ini jumlah supply atau pasokan kantor di Jakarta CBD saat ini dalam meter persegi," kata Arief.
Adapun tiga besar lokasi dengan pasokam terbesar berada di Sudirman sebesar 2,122,550 meter persegi, di Kuningan sebesar 1,561,400 meter persegi, dan di Gatot Subroto sebesar 1,082,500 meter persegi.
Arief Rahardjo menyebut, luasan ini masih didominasi dengan klasifikasi gedung perkantoran Class A dengan luas total 3,966,489 meter persegi. Disusul gedung perkantorang Class B seluas 1,180,500 meter persegi. Terakhir, Class C seluas 900,100 meter persegi.